Indikasi penyalahgunaan discretionary fund dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah menjelang pemilukada 2015 / Agus Hadi Winoto, Falikhatun
Hadi Winoto;
Falikhatun
(Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2015)
|
This study aims to investigate the possibility of any indication of misuse of discretionaryfunds in the budget, and to obtain empirical evidence on the factors of budget capability andpolitical motives that affect the proportion of these funds before the local election in 2015. Thestudy was conducted in 143 districts/cities in Indonesia in 2015 which implement the localelection simultaneously. The results using t-test showed that there was no different proportionof discretionary funds before and ahead of the local election in 2015. This implies that there isno indication of misuse of grant and social aid before the local election in 2015. The results ofmultiple regression analysis showed that the fiscal capacity factor (fiscal space) and politicalfactors affect the size of proportion of discretionary funds (grants and social aid) before thelocal election in 2015. The larger the local government fiscal space, the greater the allocation ofits discretionary funds. Incumbents are more likely to use discretionary funds to lure prospectivevoters to reelect in the local election 2015 than non-incumbent regional head.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kemungkinan adanya indikasi penyalahgunaandiscretionary fund dalam APBD serta memperoleh bukti empiris tentang adanya faktorkemampuan keuangan daerah dan motif politik yang memengaruhi proporsi dana tersebutmenjelang Pemilukada 2015. Penelitian dilakukan pada 143 daerah kabupaten/kota di Indonesiayang pada tahun 2015 melaksanakan Pemilukada secara serentak. Hasil uji t menunjukkan bahwatidak ada beda proporsi discretionary fund sebelum dan menjelang Pemilukada 2015. Hal inimenunjukkan bahwa tidak ada indikasi terjadinya penyalahgunaan dana hibah maupun bantuansosial menjelang Pemilukada 2015. Namun, hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwafaktor kemampuan keuangan daerah (ruang fiskal) dan faktor politik berpengaruh terhadapbesarnya proporsi discretionary fund (hibah dan bantuan sosial) menjelang Pemilukada 2015.Semakin besar ruang fiskal pemerintah daerah, maka semakin besar pula alokasi discretionaryfund-nya. Kepala daerah incumbent lebih cenderung menggunakan discretionary fund untukmenarik simpati calon pemilih agar memilihnya kembali pada Pemilukada 2015 daripada kepaladaerah non incumbent. |
No. Panggil : | J-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Universitas Sebelas Maret, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2015 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
ISSN : | |
Majalah/Jurnal : | Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia |
Volume : | Volume 12, Nomor 1, 2015 75-91 |
Tipe Konten : | text (rdacontentt) |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Akses Elektronik : | http://jaki.ui.ac.id/index.php/home/article/view/342/342 |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
J-Pdf | 03-17-986822080 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20448716 |