This study analyzes the implementation of the Village Fund Program andthe cause of the delay in absorption of the fund in 2015 in Pacitan District.The Village Fund Program as a central government program wasimplemented at the first time in 2015. The Civil Society and VillageEmpowerment Board (BPMPD) was investigated with regard to a sampleof seven villages in Pacitan District. The research method is descriptivequalitative analysis, with data collected by conducting interviews andcollecting documentation. The results reveal that the delay in absorptionwas caused by deficient regulations, which were subsequently revised inApril 2015 to improve the implementation of the Village Fund Program.As a result, the Program implementation timeline is shifting from theinitial plan. On the other hand, the BPMPD of Pacitan District faceddifficulties in interpreting the regulations regarding the implementationof the Program from three line ministries.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Program DanaDesa dan mencari penyebab terjadinya keterlambatan penyerapandana desa pada tahun 2015. Penelitian ini dilakukan di KabupatenPacitan. Penelitian dilakukan pada Badan Pemberdayaan Masyarakatdan Pemerintahan Desa (BPMPD) dan mengambil tujuh desa sebagaisampel. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatifdeskriptif, yang sumber datanya diperoleh dengan melaksanakanwawancara dan dari sumber dokumentasi. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa keterlambatan penyerapan Dana Desa disebabkanoleh ketidaksempurnaan peraturan yang mendasari pelaksanaanProgram Dana Desa. Akibatnya, pada bulan April 2015 dilakukanperubahan peraturan pelaksanaan Program Dana Desa yangberdampak pada bergesernya timeline pelaksanaan program tersebut.Di samping itu, BPMPD Kabupaten Pacitan menghadapi kendala dalampenginterpretasian peraturan terkait pelaksanaan Program Dana Desadari tiga kementerian terkait. |