The central government is responsible for central government financialreporting, and the preliminary step of which is the reconciliation of financialdata between the State General Treasurer (BUN) at KPPN and the SpendingUnits (Satker). The Supreme Auditor (BPK) found unmatched reconciliationof financial data in the accounting system between BUN and Satker. TheDirectorate General of the Treasury might reduce the possibility ofunmatched financial data by conducting supervisory activities based onSatker characteristics. Data mining techniques can be used for selecting datausing Sistem Perbendaharan dan Anggaran Negara (SPAN) database. Thisresearch uses classification technique by setting two classes, namely SELISIHand OK, using 20 attributes of Satker. The results of data mining indicate thatSpending Units (Satker), with a high number of Payment Order (SP2D) andnon-tax revenue (PNBP) transaction records, tend to have higher possibilityof unmatched financial data reconciliation.Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat merupakan tanggungjawab pemerintah, dan penyusunan laporan keuangan tersebut harusdidahului dengan proses rekonsiliasi data keuangan antara BendaharaUmum Negara (BUN) melalui KPPN dengan satuan kerja. Temuan BPK atasselisih hasil rekonsiliasi menjadi bukti bahwa masih terdapat selisihpencatatan akuntansi pada sistem BUN dengan satuan kerja. DirektoratJenderal Perbendaharaan (KPPN) dapat menekan kemungkinan terjadinyaselisih rekonsiliasi dengan melakukan kegiatan supervisi yang terfokuspada karakteristik satker. Teknik data mining dapat digunakan untukmelakukan karakterisasi tersebut dengan memanfaatkan database padaSistem Perbendaharaan Anggaran dan Negara (SPAN). Teknik data miningdilakukan dengan metode klasifikasi yaitu menetapkan dua kelas yaitukelas SELISIH dan OK. Penelitian ini menggunakan dua puluh atribut satuankerja dengan teknik data mining yang hasilnya menunjukkan bahwa satkerdengan atribut Jumlah Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan RealisasiPenerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tinggi memilikikecencerungan selisih hasil rekonsiliasi data keuangan. |