Full Description
Cataloguing Source | LibUI ind rda |
Content Type | text (rdacontent) |
Media Type | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
Carrier Type | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
Physical Description | x, 139 pages; illustration; 23 cm + appendix |
Concise Text | |
Holding Institution | Universitas Indonesia |
Location | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Availability
- Digital Files: 1
- Review
- Cover
- Abstract
Call Number | Barcode Number | Availability |
---|---|---|
T5091 | TERSEDIA |
No review available for this collection: 20449411 |
Abstract
ABSTRAK
Asuransi jiwa adalah suatu pertanggungan yang menyediakan maslahat tertentu untuk ahli waris yang ditunjuk oleh pemegang polis setelah pemegang polis atau tertanggung meninggal duma, atau untuk pemegang polis atau tertanggung apabila pemegang polis atau tertanggung masih hidup pada saat masa pertanggungan asuransi berakhir.
Kinerja perusahaan asuransi jiwa seperti umumnya kinerja perusahaan-perusahaan sektor industri latnnya dapat dilihat pada laporan keuangan yang dikeluarkan. Untuk meningkatkan minat masyarakat umum khusunya para investor dan pemegang saham terhadap perkembangan industri asuransi jiwa, malca unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan perlu dibuat dengan mengacu pada kondisi saat ini, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan kondisi realistis perusahaan.
Cadangan premi merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa. Cadangan premi adalah cadangan wajib yang harus dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa untuk membayar inanfaat yang telah diperjanjikan kepada pemegang polis dimasa yang akan datang. Cadangari premi merupakan unsur terbesar di dalam total kewajiban (liabilities) yang terdapat dalam neraca perusahaan asuransi jiwa. Cadangan teknis lainnya yang dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa adalah cadangan kiaim (Claim Reserve) termasuk Incurred But Not Reported (IBNR) Reserve.
Pembentukan cadangan premi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia termasuk perusahaan yang telah go public didasarkan pada metoda Statutory Reserve yaitu metoda pembentukan cadangan premi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 48IIKMLO17/1999, yang akan menghasilkan cadangan premi yang umumnya lebih besar dan kondisi pada saat cadangan premi dibentuk. Hal ini berdampak pada tėngkat solvabilitas dan tingkat profitabilitas perusah asuransi jiwa yg tidak mencerminkan kon?itisi yaiėg sebenarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut maka untuk kepentingan investor dan pemegang saham perusahaan asuransi jiwa perlu membentuk cadangan premi yang mendekati kondlisi sebenarnya dengan menggunakan metoda Generaly Accepted Accounting Principles Reserve (GAAP Reserve). Pembentukan cadangan premi dengan sistem ini menggunakan asumsi asumsi yang lebih moderat dan mendekati kondisi going concern, sehingga cadangan premi yang dihasilkan memberikan gambaran yang realistis mengenai kewajiban perusahaan terhadap pemegang polis.
Di Indonesia ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan cadangan premi dengan GMP Reserve belum ditetapkan. Oleh karena itu dalam karya akhir ini dibentuk cadangan premi dengan menggunakan US GAAP Reserve. Pembentukan cadangan premi dengan metoda ini menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris (Best Estimate Assumption) yang disesualkan dengan kondisi pada saat pembentukan eadangan premi. Asuxnsi-asumsi ini disesuaikan dengan menggunakan Provision Adverse Deviation (PAD).
Untuk membandingkan hasil perhitungan cadangan premi berdasarkan metoda ini dengan cadangan premi berdasarkan Statutory Reserve digimakan produk asuransi jiwa berjangka kombinasi yang berasal dan sebuali penisahaan asuransi jiwa. Produk tersebut menggunakan mata uang Dollar Arnerika Serikat dan mempunyai 3 jangka waktu asuransi yaitu jangka waktu 12 tahun yang berisikan 116 peinegang polis, jangka waktu 15 tahun sebanyak 41 pemegang polis, dan j angka waktu 18 tahun sebayak 60 pemegang polis.
Dengan menggunakan asumsi terbaik (Best Estimate) maka GAAP Reserve yang dibentuk untuk jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun adalah sebesar US$ 219.704,50, USS 53.567,96, dan US$ 59.534,40. Sedangkan cadangan premi yang dibentuk dengan menggunakan Statutory Reserve untuk produk asuransi dwiguna tersebut a4alah untuk jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun sebesar US$ 332.652,12, uss 101.859,61, dan US$ 120.696,30.
Perbedaan ini terutama disebabkan karena asumsi-asumsi yang digunakan dalam Statutory Reserve berlaku sepanjang masa asuransi dan jauh lebih konservatif dibandingkan dengan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris yang digunakan dalam GAAP Reserve.
Mengingat perkembangan perekonomian yang semakin cepat dan sangat sulit untuk diprediksi dalam jangka panjang, Pemerintah kiranya perlu mengkaji kembali dasar penggunaan asumsi secara flat dalam perhitungan cadangan premi dengan metoda Statutory Reserve.
Asuransi jiwa adalah suatu pertanggungan yang menyediakan maslahat tertentu untuk ahli waris yang ditunjuk oleh pemegang polis setelah pemegang polis atau tertanggung meninggal duma, atau untuk pemegang polis atau tertanggung apabila pemegang polis atau tertanggung masih hidup pada saat masa pertanggungan asuransi berakhir.
Kinerja perusahaan asuransi jiwa seperti umumnya kinerja perusahaan-perusahaan sektor industri latnnya dapat dilihat pada laporan keuangan yang dikeluarkan. Untuk meningkatkan minat masyarakat umum khusunya para investor dan pemegang saham terhadap perkembangan industri asuransi jiwa, malca unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan perlu dibuat dengan mengacu pada kondisi saat ini, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menggambarkan kondisi realistis perusahaan.
Cadangan premi merupakan salah satu unsur terpenting dalam laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa. Cadangan premi adalah cadangan wajib yang harus dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa untuk membayar inanfaat yang telah diperjanjikan kepada pemegang polis dimasa yang akan datang. Cadangari premi merupakan unsur terbesar di dalam total kewajiban (liabilities) yang terdapat dalam neraca perusahaan asuransi jiwa. Cadangan teknis lainnya yang dibentuk oleh perusahaan asuransi jiwa adalah cadangan kiaim (Claim Reserve) termasuk Incurred But Not Reported (IBNR) Reserve.
Pembentukan cadangan premi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di Indonesia termasuk perusahaan yang telah go public didasarkan pada metoda Statutory Reserve yaitu metoda pembentukan cadangan premi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 48IIKMLO17/1999, yang akan menghasilkan cadangan premi yang umumnya lebih besar dan kondisi pada saat cadangan premi dibentuk. Hal ini berdampak pada tėngkat solvabilitas dan tingkat profitabilitas perusah asuransi jiwa yg tidak mencerminkan kon?itisi yaiėg sebenarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut maka untuk kepentingan investor dan pemegang saham perusahaan asuransi jiwa perlu membentuk cadangan premi yang mendekati kondlisi sebenarnya dengan menggunakan metoda Generaly Accepted Accounting Principles Reserve (GAAP Reserve). Pembentukan cadangan premi dengan sistem ini menggunakan asumsi asumsi yang lebih moderat dan mendekati kondisi going concern, sehingga cadangan premi yang dihasilkan memberikan gambaran yang realistis mengenai kewajiban perusahaan terhadap pemegang polis.
Di Indonesia ketentuan-ketentuan mengenai pembentukan cadangan premi dengan GMP Reserve belum ditetapkan. Oleh karena itu dalam karya akhir ini dibentuk cadangan premi dengan menggunakan US GAAP Reserve. Pembentukan cadangan premi dengan metoda ini menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris (Best Estimate Assumption) yang disesualkan dengan kondisi pada saat pembentukan eadangan premi. Asuxnsi-asumsi ini disesuaikan dengan menggunakan Provision Adverse Deviation (PAD).
Untuk membandingkan hasil perhitungan cadangan premi berdasarkan metoda ini dengan cadangan premi berdasarkan Statutory Reserve digimakan produk asuransi jiwa berjangka kombinasi yang berasal dan sebuali penisahaan asuransi jiwa. Produk tersebut menggunakan mata uang Dollar Arnerika Serikat dan mempunyai 3 jangka waktu asuransi yaitu jangka waktu 12 tahun yang berisikan 116 peinegang polis, jangka waktu 15 tahun sebanyak 41 pemegang polis, dan j angka waktu 18 tahun sebayak 60 pemegang polis.
Dengan menggunakan asumsi terbaik (Best Estimate) maka GAAP Reserve yang dibentuk untuk jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun adalah sebesar US$ 219.704,50, USS 53.567,96, dan US$ 59.534,40. Sedangkan cadangan premi yang dibentuk dengan menggunakan Statutory Reserve untuk produk asuransi dwiguna tersebut a4alah untuk jangka waktu asuransi 12 tahun, 15 tahun dan 18 tahun sebesar US$ 332.652,12, uss 101.859,61, dan US$ 120.696,30.
Perbedaan ini terutama disebabkan karena asumsi-asumsi yang digunakan dalam Statutory Reserve berlaku sepanjang masa asuransi dan jauh lebih konservatif dibandingkan dengan asumsi-asumsi berdasarkan perkiraan terbaik aktuaris yang digunakan dalam GAAP Reserve.
Mengingat perkembangan perekonomian yang semakin cepat dan sangat sulit untuk diprediksi dalam jangka panjang, Pemerintah kiranya perlu mengkaji kembali dasar penggunaan asumsi secara flat dalam perhitungan cadangan premi dengan metoda Statutory Reserve.