ABSTRAK Kejadian anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang serius karenapengaruhnya terhadap kesehatan ibu dan anak yang dikandung. Anemia dapatmengakibatkan kelahiran premature, gangguan perkembangan janin, BBLR dankematian ibu dan anak. Riskesdas 2013 mencatat prevalensi anemia ibu hamilsebesar 37,1%. Salah satu penyebab anemi dikarenakan rendahnya asupan zat besiyang dipengaruhi oleh pola makanan masyarakat Indonesia yang sebagian besarberasal dari sumber nabati. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkatkonsumsi zat besi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil. Desain penelitian iniadalah analitik observasional dengan rancangan studi cross sectional. Respondenadalah 2013 ibu hamil trimester 2 dan 3 pengunjung Puskesmas Tirto I kabupatenPekalongan. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, foodrecall 1x24 jam, FFQ serta pengambilan data LILA dan kadar Hb. Data dianalisisdengan Cox Regression. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 112 orang(55,2%) yang mengalami anemia. Sebanyak 100 orang ibu hamil (49,3%)memiliki tingkat konsumsi zat besi kurang dan 103 ibu hamil (50,7%) memilikitingkat konsumsi zat besi cukup. Konsumsi rata-rata zat besi/hari dari makananadalah 22,98+9,8 mg/hari yang kurang dari rekomendasi AKG untuk ibu hamil.Tingkat konsumsi zat besi berhubungan signifikan dengan kejadian anemia ibuhamil (p<0,001; PR=2,466; CI 95%=1,829-3,325). Variabel lain yangberhubungan signifikan yaitu umur ibu hamil (PR=1,837; CI95%=1,509-2,237),jarak kelahiran (PR=1,714, CI 95% 1,085-2,709), LILA (PR=3,323; CI 95%2,473-4,466), pengetahuan tentang anemia (PR=2,676, CI 95% 1,861-3,848), polakonsumsi protein nabati (PR=1,319, CI 95% 1,034-1,683), pola konsumsipengikat zat besi (enhancer Fe) (PR=1,347, CI 95%1,045-1,735) dan konsumsitablet tambah darah (PR=1,741, CI 95% 1,228-2,468). Hasil analisis multivariatdiperoleh bahwa prevalens ibu hamil dengan tingkat konsumsi zat besi kurangberesiko 1,846 kali lebih tinggi (CI 95% 1,056 ? 3,564) untuk menderita anemiadibandingkan ibu hamil dengan tingkat konsumsi zat besi cukup setelah di kontrololeh variabel LILA, pengetahuan tentang anemia dan konsumsi tablet tambahdarah. Penelitian ini menyimpulkan tingkat konsumsi zat besi berhubungandengan kejadian anemia ibu hamil. Oleh karena itu, diperlukannya perbaikankonsumsi anekaragam pangan yang diatur proporsinya, dalam jumlah yang cukupdan dilakukan secara teratur ABSTRACT Anemia in pregnancy is still serious health problem considering the impact tomother?s and baby?s health. Anemia could lead to preterm birth, abortus, baby?sdevelopment disorder, low birth weight, and mother and baby?s death. Nationalhealth research in 2013 has resulted the prevalence of anemia among pregnantmother around 37,1%. One of contributive factors to anemia in pregnancy is thelow iron intake which affected by most Indonesian consumption pattern withplants food (non-haem iron). This research is aimed to figure out the associationbetween iron consumption level with anemia in pregnancy. Design study used inthis research is cross sectional. Respondent are 203 pregnant women trimester 2and 3 who had ANC in Tirto I primary health care. Data were collected throughcohort registration (for middleupperarmcircumference/MUAC and Hb) andinterview using questionnaire food recall 1x24 hr and FFQ. Data is analyzed byCox Regression. Result: as much 112 (55,2%) of 203 respondents were anemia.As much of 100 (49,3%) repsondents have low iron consumption level. Averageiron consumption per day from meal is 22,98+9,8 mg/day which is still under thedaily allowance intake recommendation for pregnant women. Iron consumptionlevel is significantly associated to anemia in pregnancy (p<0,001; PR=2,466; CI95%=1,829-3,325). Other variabels associated are age (PR=1,837; CI95%=1,509-2,237), birth distance (PR=1,714, CI 95%=1,085-2,709), MUAC (PR=3,323; CI95%=2,473-4,466), knowledge about anemia (PR=2,676, CI 95%=1,861-3,848),non-haem consumption pattern (PR=1,319, CI 95%=1,034-1,683), iron enhancerconsumption pattern (PR=1,347, CI 95%=1,045-1,735) and iron tabletconsumption (PR=1,741, CI 95%=1,228-2,468). Multivariate analysis showed thatprevalens among pregnant women with low iron consumption level is 1,846higher to suffer anemia than those with high iron consumption level after beingcontrolled by MUAC, knowledge and Fe Tablet consumption. This research hasconcluded that iron consumption level is associated to anemia in pregnancy.Therefore, it?s important to have variety in food consumption, served in properproportion and regular frequencies. |