Faktor internal komunitas yang berperan dalam pemberdayaan masyarakatbidang kesehatan adalah kepemimpinan dan modal sosial, sedangkan faktoreksternal komunitas yang berperan adalah akses informasi kesehatan,petugas dan fasilitator kesehatan. Tujuan penelitian adalah mengetahui danmenganalisis peran kepemimpinan, modal sosial, akses informasi kesehatan,petugas, dan fasilitator kesehatan dalam pemberdayaan masyarakatbidang kesehatan. Desain penelitian adalah potong lintang dengan pendekatanpenelitian kualitatif melalui metode studi kasus terpancang.Penelitian dilakukan selama tiga bulan di Kabupaten Tulungagung, JawaTimur dengan mengambil dua desa, yaitu Desa Bulus di KecamatanBandung dan Desa Tanggul Kundung di Kecamatan Besuki tahun 2013.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan dalam pemberdayaanmasyarakat bidang kesehatan pada program Desa Siaga adalahmenyebarluaskan informasi, memberikan contoh, menyadarkan, memotivasi,membimbing, menggerakkan sasaran dan masyarakat, memfasilitasidan mengalokasikan sumber daya. Peran modal sosial adalah saling percaya,kekerabatan, pertemanan, pertetanggaan, norma sosial, tolongmenolong,kerja sama, dan jaringan masyarakat. Peran akses informasi kesehatanadalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesehatan,mengambil keputusan, dan meminta pelayanan kesehatan. Peran petugaskesehatan adalah sosialisasi, memberikan petunjuk, melatih, membina,memfasilitasi, menumbuhkembangkan partisipasi, serta memantau danmengevaluasi program. Sedangkan peran fasilitator kesehatan adalahsosialisasi, memotivasi, memengaruhi pengambilan keputusan, memediasimasyarakat dan pemerintah, memfasilitasi dan menumbuhkembangkanpartisipasi.The internal factors of community contributing to public empowerment inhealth sector were leadership and social capital, meanwhile the external factorsincluded health information access, health duty and facilitator. Thisstudy aimed to determine and analyze the roles of leadership, social capital,information access, and health duty and facilitator within public empowermentin health sector. The study design was cross sectional with qualitativestudy approach through embeded case study method. The study wasconducted in Tulungagung District, East Java by taking two villages namelyBulus Village at Bandung Subdistrict and Tanggul Kundung Village atBesuki Subdistrict in 2013. The result showed the roles of leadership andpublic empowerment in health sector in Alert Village program were spreadinginformation, giving examples, awakening, motivating, educating, movingtargets and the public, facilitating and allocating resources. The roles of socialcapital were mutual trust, kinship, friendship, neighborhood, socialnorms, mutual help and public network. The roles of health information accesswere improving health knowledge and skill, making decision and askingfor health services. The roles of health duty were socialization, giving instructions,training, building, facilitating, developing participation as well asmonitoring and evaluating the program. Meanwhile, the roles of health facilitatorwere socialization, motivating, influencing decision making, mediatingpublic and government, facilitating and developing participation |