ABSTRAK Industri penerbangan mempunyai keunikan tcrsendiri, kendati persaingan sedemikianketat bahkan kerap kali merugi, namun pelaku bisnis banyak yang menggandrunginya. Merekaberbondong-bondong memasuki area bisnis tersebut. Kenapa? Jawabannya cukup klasik, dayatark (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan. Dilihat dari marketsize, industri penerbangan cukup menggiurkan, setiap tahun lebih dari 4 juta penumpang yangterbang lewat udara suatu ukuran pasar yang cukup besar. Permintaan (demand) akanangkutan udara masih memungkinkan meningkat di atas jumlah tersebut, tergantung padamusimnya, apakah musim puncak (peak season) atau musim sepi (low season). Krisisekonomi yang melanda indonesia sejak tahun 1997 membawa pengaruh besar terhadapindustri jasa penerbangan di indonesia. Maskapai-maskapai penerbangan mengalamipenurunan performance karena tingginya production cost yang harus ditanggung. Namundemikian, persaingan antar maskapai penerbangan yang terjadi di pasar terus marak baikmaskapai penerbangan yang telah eksis maupun maskapai-maskapai penerbangan baru.Maskapai penerbangan yang sudah terkenal mengandalkan diferensiasi dalam teknologi yangsudah mereka kuasai sebagai senjata untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar. Sedangkanpendatang-pendatang baru yang belum terkenal umumnya menerapkan strategi low costdengan memasang tarif murah dan diskon bagi jasanya untuk menarik konsumen. PT Merpati Nusantara Airlines (PT MNA) sebagai salah satu maskapai penerbangandi Indonesia tidak lepas dari persaingan yang semakin ketat tersebut. Sejak lepas dariinduknya PT Garuda Indonesia, Merpati berusaha berbenah diri dan membangun citra duniapenerbangan di tanah air. Merpati berusaha memantapkan posisinya sebagai maskapaipenerbangan yang handal di Indonesia dengan melayani penerbangan sebanyak 111 rute(perintis, domestik, dan internasional) dan 94 kota tujuan di seluruh nusantara. Dengan kondisipersaingan yang sedemikian ketatnya saat ini, sangat penting bagi Merpati untuk mengetahuidengan siapa ia berkompetisi bagaimana persepsi konsurnen terhadap produknya jikadibandingkan dengan produk kompetitor dan strategi positioning apa yang pantas diterapkansaat ini. Sehubungan dengan itu, kemudian diadakan penelitian untuk melihat persepsi danperilaku konsunien terhadap atribut-atribut yang dimillki oleh masing-masing maskapaipenerbangan dan kinerja maskapai penerbangan tesebut dalam setiap atribut. Selanjutnya,diharapkan akan ditemukan strategi positioning yang tepat bagi Merpati. Mengingat banyaknya maskapai penerbangan yang ada di pasar industri jasapenerbangan saat ini, maka penelitian hanya dibatasi pada 4 maskapai penerbangan yangmenduduku peringkat 3 besar brand equity tahun 2001, yaitu Garuda, Merpati, Bouraq, danMandala. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Mengetahui perilaku konsurnen pemakai jasa penerbangan di lndonesia 2. Mengetahui persepsi konsumen mengenai atribut-atribut yang penting dan keempatmaskapai penerbangan yang menjadi objek penelitian. 3. Menetapkan strategi positioning yang tepat bagi Merpati. Riset pemasaran yang dilakukan diawali dengan exploratory research (kualitatif)yang terdiri dari secondary data analysis dan hide vidual In-depth Interview, kemudiandilanjutkan dengan descriptive research (kuantitatif). Mengingat adanya keterbatasan waktudan biaya, maka akses data primer dilakukan dengan cara self administered_drop off survey.Sedangkan akses data sekunder dilakukan melalui Internet, perpustakaan dan kunjungan keKantor Pusat Merpati Nusantara Airlines. Sampel ditetapkan sejumlah 150 orang denganmetode purposive sampling. Hasil survey kemudian dianalisa dengan menggunakan metodefrekuensi distribusi cross lab analysis, analisis atribut, brand analysis untuk setiap atributdan hi-plot analysis. Beberapa temuan yang didapat dari hasil penelitian antara lain: + Atribut keamanan dan kenyamanan pesawat adalah atribut terpenting di mata responden+ Dua belas atribut yang ada dapat terwakili oieh 5 faktor/dimensi, yaitu dimeimi InflightService, Flight Operational Comfortable, Pre and Post flight Servic, frequent flyer program, dan price/discount.+ Maskapai penerbangan Garuda adalah maskapai penerbangan yang paling dominan.Tiga metode analisa yang dilakukan, yaltu analisa kinerja merek dalam setiap atribut,analisa model Fishbein dan analisa biplot menunjukkan bahwa Garuda memiliki kinerjaterbaik disemua atribut kecuali atribut harga. + Dengan melihat semua hasil analisa, maka Merpati sebaiknya memfokuskan strategipositioningnya untuk membangun kedekatan asosiasi dengan atribut keamanan dankenyaman pesawat, ketepatan waktu, dan jadwal penerbangan karena merupakan atributterpenting di mata responden. Beberapa saran yang dapat diberikan adalah : Tetap menjaga brand image yang telahterbentuk dengan baik. Hal ini dapat dilakukan dengan tetap melakukan kegiatan promosi danpublic relation Sebaiknya membentuk dan mengembangkan sebuah divisi atau unit khususyang bertugas melakukan berbagai kegiatan riset di pasar. Penulis juga menyarankanpositioning statement ?safe and comfort? untuk reposisi Merpati berdasarkan atributterpenting bagi konsurnen dan analisa yang dilakukan. Dalam penelitian ¡ni juga terdapat beberapa kelemahan yang pada umumnyaditimbulkan oleh adanya berbagai keterbatasan dari peneliti. Kelemahan-keIemahan tersebutantara lain adalah metode sampling yang digunakan tidak memiliki tingkat kecakan yangteruji, dan jumlah maskapai penerbangan yang diuji hanya sebanyak 4 maskapai penerbangansaja, sehingga ada kemungkinan hasil yang diperoleh tidak bisa mewakili persepsi danperilaku semua konsumen jasa penerbangan di Indonesia. |