ABSTRAK Dereguiasi perbankan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa Paket 27Oktober 1988, menimbulkan fenomena baru dalam nuansa moneter diIndonesia. Sejak kebijaksanaan deregulasi perbankan tersebut diberlakukan,jumlah bank melonjak drastis. Dana perbankan naik 45%, sedang jumlahuang beredar naik dan Rp 14,4 trilyun menjadi Rp 20,1 trilyun. Gambaranlain, pada akhir tahun 1988-1992 kondisi tingkat bunga real sangat tinggi. Halitu dikarenakan baik bank swasta, bank asing, maupun bank pemerintahbersaing untuk merebut dana masyarakat. P.T. Bank Bumi Daya (Persero), menurut Undang-Undang Perbankan No. 7Tahun 1992, merupakan bank umum yang telah menjalankan transaksidevisa, dan memiliki tekad untuk selalu berusaha meningkatkanprofesionalísme, serta efisiensi kerja. Berdasarkan hasil pembahasan dataneraca dan laporan rugi-laba yang tercantum dalam laporan tahunannya.Diketahui bahwa salama periode 1988-1993, ternyata perkembanganlikuiditasnya cenderung menurun hingga mencapai 2,00%, sedangkan dilainpihak pertumbuhan rentabilitasnya cenderung untuk menurun pula selamaperiode tersebut (tabel 4). Atas dasar fenomena di atas, penulis mengangkat permasalahan: Faktorfaktor apakah yang menyebabkan turunnya likuiditas yang disertai denganmenurunnya rentabilitas dan bagaimana dampaknya terhadap efisiensi kerjaP.T. Bank Bumi Daya (Persero) pada periode tersebut ? Hipotesis yang diajukan penulis, bahwa turunnya likuiditas tersebut karenakomposisi deposito jangka pendek satu bulan lebih memegang peranan, dankomposisi yang jatuh tempo pada tahun tersebut relatif meningkat, sertaadanya pertumbuhan dan giro dan tabungan yang masa jatuh temponya relatiflebih sulit diprediksi. Menurunnya rentabilitas tenjadi karena pertumbuhanpendapatan operasional relatif lebih kecd dìbandingkan pertumbuhan totalbiayanya, sehingga pertumbuhan aba bersih periode 1988-1993 relatif lebihkecil dibandingkan pertumbuhan total aktivanya dan terjadinya penurunanequity multiplier akibat kenaikan modal sendin yang relatif lebih besardanpada total asetnya. Analisis yang digunakan adaLah analisis likuiditas, analisis rentabilitas, dananalisis efisiensi, seria diadakan pula audiensi dengan pihak manajemenbank untuk membuktikan hipotesis tersebut. Hasil anialisis dan pembahasan menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukanpeniulis dapat diterima, sehingga P.T. Bank Bumi Daya (Persero) diharapkanperlu tetap menjaga kebijakan kreditnya yang berhati-hati, mengendalikanbiaya operasíonalnya dalam upaya meningkatkan efisiensi, dan lebih mengoptimalkan pendapatan non bunganya (fee based income) dalam rangkamenghasilkan pertumbuhan laba bersih PT. Bank Bumi Daya (Persero) yangIebih tinggi. |