The coloniser and the colonised : reflections on translation as contested space
by Harry Aveling (Faculty of Humanities University of Indonesia, 2006)
|
Tulisan ini mengemukakan pentingnya pemahaman penerjemah mengenai ?kata? dari sebuah karya. Kata ?coloniser? dan ?colonised? yang muncul dalam karya Albert Memmi memiliki relevansi dengan pengertian kolonial yang bersifat metaforis. Oleh karena itu, seorang penerjemah, dalam melihat kedua kata itu, haruslah terfokus pada teks itu sendiri dan merefleksikannya. Secara singkat ada banyak cara untuk melihat karakteristik yang beragam dari hubungan antara penerjemah beserta terjemahannya dan penulisnya |
No. Panggil : | |
Entri utama-Nama orang : | |
Penerbitan : | Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2006 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI eng rda |
ISSN : | 24076899 |
Majalah/Jurnal : | Wacana Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya |
Volume : | vol. 8, No. 2, 2006: Hal. 157 - 169 |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Akses Elektronik : | http://wacana.ui.ac.id/index.php/wjhi/article/view/232/221 |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
03-17-769262885 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20450364 |