ABSTRAK Perekonomian dunia saat ini sedang banyak mengalami perubahan akibatteijadinya perubahan kondisi External. Perubahan ini mempunyai dampak terhadappembangunan Ekonomi Indonesia karena Indonesia menganut sistem Ekonomi terbukayang peka terhadap perkembangan Internasional. Memasuki akhir dasawarsa abad 20 menjelang abad 21 tatanan dunia akanmelanjutkan proses perubahan yang cepat dan mendasar balk politik, ekonomi, sosialbudaya maupun hankam. Kecenderungan perubahan menunjukkan betapa cepat dan dinamisnyaperubahan masyarakat misalnya dan masyarakat agraris menjadi masyarakat industriuntuk kemudian menjangkau masyarakat informasi. Tendensi Globalisasi aspek kehidupan, terutama kehidupan ekonomi sertaberubahnya sumber kehidupan, terutama kehidupan ekonomi serta berubahnya sumberkonflik antar bangsa, dan konfluic ideologi menjadi konflik ekonomi. KecenderunganIingkungan strategis menunjukkan bahwa kehidupan ekonomi internasional alcan penuhtantangan dan industri nasional serta dunia bisnis harus mampu mengantisipasi demitercapainya kemajuan selanjutnya. Dengan terjadinya Globalisasi disegala bidang termasuk Globalisasi ekonomidan karena Indonesia menganut sistem Ekonomi Terbuka, maka Industri Tekstil diIndonesia-pun terpengaruh oleh adanya Globalisasi ini. Peluang dan ancaman timbul dipasar dalam negeri maupun dipasar internasional.Dengan adanya peluang (opportunities) dipasar internasional, industri tekstil Indonesiatelah berusaha penetrasi kepasar internasional dan saat ini Indonesia sudah termasuknegara pengekspor tekstil utama didunia. Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) beberapa tahun terakhirmenunjukkan peningkatan pesat. Pada tahun 1991, nilai ekspor TPT telah mencapai US$4 milyar, padahal tahun 1990 hanya US$ 2,9 milyar dan pada tahun 1985 masih US$569 juta. Saat ini devisa yang diha.Silkafl dan TPT jauh diatas hasil ekspor kayu lapis.ladi ekspor TPT merupalcan ekspor Non Migas yang paling menguntungkan sehinggapada bulan Agustus 1992 telah ditandatangani oleb MenEen Perdagangan Arifin Siregarpenambahan kuota sebesar 35,1% daii kuota yang lama ke Amerika Serikat. ladi kuotalaina yang habis Juni 1992 sebesaj 360.435.545 SMÆ (Square Meter Equivalent)dinaikican menjacii 486.807.456 SME yang akan beralchir 30 Juni 1994. Penambahan kuota ini harus diimbangi dengan pemberian konsesj oleb dalam bidangfilm oleh Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Amerika. Sebagai ancaman yang saat ini teij adj dipasar Intemasional adalafi adanyatendensi semakin lajamnya persaingan dibidang industri tekstil dewasa ini. Berbagaiusaha harus ditempuh untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan-perusahaantekstil yang ada dewasa ini, baik terhadap saingan dan dalam negeri maupun sarngandipasar internasional. Usaha-usaha yang dapat ditempuh antara lain: . Diversifikasi produk. . Diversifikasi pasar, termasuk upaya penetrasi ke pasar ekspor. . Peningkatan efisiensi, baik dengan modernisasi permesinan maupun dengan cara-cara lain yang memungkinkan. Kajian dalam Karya Akhir ini ditujukan kearah upaya peningkatan efisiensidalam pemanfaatan jalur produksi yang ada, dengan melalui perierapan metode-metodeilmiah khususnya metode Heuristik yang merupakan salah satu ?alat? dalain RisetOperasi. Sampai dimana Iceberhasilan pemanfaatan metode tersebut kemudian diujikembali dengan kajian cash flow dan financial returns yang dapat dicapai. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan tercapainya keseimbangan pada jalurproduksi (Optimum Line Balancing) yaitu dimana tidak ada waktu idle (menganggur)pada tiap-tiap work station adalah suatu tempat/bagian sepanjang suatu jalur produksidimana suatu pekerjaan atau beberapa pekerjaan ditempatkan dan ditangani oleh seorangoperator/beberapa operator. Pekerjaan itu dapat berupa pekerjaan yang berhubungandengan technology maupun managerial. Pada perusahaan tekstil yang selalu menggunakan beraneka ragam mesin yangBerlainan kapasitasnya tergantung pada type dan umur mesin yang bersangkutan maupunberbeda pabrik pembuatannya, penting sekali untuk menerapkan konsep Line Balancingpada perusahaannya agar tidak terjadi idle capacity dari mesin-mesin yang terdapatdalam berbagai work station disetiap perusahaan. Bila tidak diatur keseimbangankapasitas pada setiap work station misalnya warping, sizing dan sebagainya, dapattimbul in-efficiency karena kapasitas mesin yang idle ini yang merupakan biaya, dapatrnenaikkan harga jual tekstil sehingga harganya mnenjadi tidak kompetitif lagi. Setelah dilaksanakan penerapan Konsep Line Balancing dengan membuat Model Teknisberdasarican data-data pada PT.ADX, dilakukan pengujian terhadap Model Teknistersebut dengan Metode Heuristik. Analisa dengan Metode Heuristik terhadap ModelTeknis P.T.ADX, setelah iterasi ke 60 memberikan efisiensi yang cukup tinggi dalamKegiatan produksinya. Dimana dicapai tingkat optimum bagi jalur produksi karena totalprosentasi waktu menganggur diberbagai work station (Bagian) adalah paling kecil. Analisa Heuristik, melalui sejumlah literasi, dapat dilakukan dengan komputerjenis PC dengan dukungan program spreadsheet Lotus 123. Dianjurkan yang memilikiprogram solver, misalnya Microsoft Excel® Ver.2.O, Quattro Pro® Ver.4O dansebagainya. Dibentuk Model Finansial terhadap Model Teknis kemudian masih harusdilakukan lagi pengujian untuk memastikan bahwa Model Teknis itu disampingmemenuhi kritena viability dan segi Teknis Produksi juga memenuhi kriteria feasibilitydari Finansial Ekonomis. Feasibility dapat tercapai bila selama masa daur hidupnyamenghasilkan finansial returns yang diharapkan. Penyajian dapat dilakukan terhadapCash Flow dan Model Industri bersangkutan. Jadi dari Model Teknis dapat disusun Model Finansial, terhadap mana dapatdilakukan pengujian untuk menetapkan Model mana yang mernberikan InvestmentReturns yang tertinggi. Metode pengujian secam iteratif terhadap Model Teknis dan Model Keuangan dapatditempuh secam heuristik pula. Sehingga dengan demikian untuk setiap komposisi machine park yang direncanakanuntuk Model PT ADX dapat dibentuk seperangkat Proyeksi Keuangan. Terhadap masing-masing perangkat Proyeksi Keuangan itu dilakukanCommercial Profitability Analysis yang lazim dipakai. Dengan adanya sejumlah prosentase tertentu Idle Capacity pada masing-masiflg mesindapat diterjemahkan menjadi beban keuangan, sehingga dapat menaik1fl tingkat hargaatau mengurangi tingkat laba. |