Penentuan produk dan tata cara masuk ke pasar tunggal eropa pada PT. Intirub
Eri Purnomohadi;
Ahmad Fuad Afdhal, supervisor; Judianto Hassan
([Publisher not identified]
, 1992)
|
ABSTRAK Menghadapi Perkembangan dunia kearah Globalisasi,perusahaan?perusahaan dituntut untuk mengantisipasi kondisitersebut, dimana dapat merupakan peluang bagi perusahaan untuktumbuh (growth) dan berkembang (expansion). Dalam rangkamengantisipasinya maka perusahaan harus memperhatikan aspek?aspekyang diperlukan untuk melakukan pemasaran global produk?produknya. Beberapa bagian dunja cenderung membentuk blok-blokperdagangan seperti terbentuknya NAFTA (North American Free TradeArea), EEC (European Economic Community) dan AFTA (Asean FreeTrade Area). Selanjutnya EEC berubah menjadi Pasar Tunggal Eropa,yang merupakan pasar domestik tunggal masyarakat Eropa dengandÃhapuskannya hambatan?hambatan dÃantara kedua belas negaraanggotanya. Sehingga akan terdapat lalu lintas bebas barang danjasa serta keserasian standar produk yang dipasarkan. Indonesia telah banyak melakukan ekspor ke negara?negara dipasaran Eropa, akan tetapi untuk saat ini strategi pemasaran yangdilakukan harus berbeda. Hal ini karena pasar tunggal tersebutdapat merupakan suatu tantangan dimana adanya bentengProteksionisme untuk melindungi perusahaan-perusahan domestik.Walaupun demikian Pasar Tunggal Eropa dapat merupakan suatuPeluang bagi produk-produk Indonesia yang berhadapan sekaligusdengan konsumen berjumlah lebih dari 350 juta dan kurang lebih 30sub pasar lainnya. Selama ini dominasi ekspor produk Indonesiaadalah dan komoditi pertanian akan tetapi masih banyak produklain yang masih dapat. bersaing seperti : pakalan dalam, kartascetak, alas kaki, dan produk?produk karet yaitu ban kendaraanbermotor. Dalam tahun 1990/1991 ini Industri Ban Nasional mencatatperkembangan yang cukup pesat setelah pemerintah mengambillangkah?langkah rangkaian kebijaksanaan deregulasi, dan didorongpula oleh investasi baru serta peningkatan dan perrnirltaafl pasaranban dalarn negeri yang harus dipenuhi terlebih dahuIu. Produsen ban nasional terdiri dari beberapa perusahaan yangtergabung dalam Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia, sebanyak tujuhperusahaan diantaranya telah melakukan ekspor ke mancanegara.perkembangan permintaan ban kendaraan bermotor didalam negerisendiri sangat baik sejalan dengan perkembangan industrikendaraan bermotor, sebagai original equipment maupun untukreplacement market. Bagi industri ban nasional meningkatkan ekspor bukanmerupakan suatu hal yang mudah. Selain biaya produksi dan mutu,maka peluang di pasar internasional juga sangat menentukan.Dengan semakin ketatnya persaingan maka faktor biaya produksimenjadi lebih dominan dalam usaha peningkatan ekspor. Peluang dipasar Internasional untuk ban saat ini masih terbuka, yaitusemakin diterimanya mutu produk ban Indonesia di pasaranInternasional. Dalam mencapai peluang ekspor industri ban yang lebih baikdi pasaran Internasional dan menghadapi keberadaan Pasar TunggalEropa, diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat. untuk itukami mengharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagistrategi pemasaran internasional industry ban. |
T5416-Eri Purnomohadi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1992 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 132 pages : illustration ; 23 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20450944 |