:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisa fundamental untuk menentukan harga saham dengan menggunakan metode economic value added pada PT. Indofarma Tbk

Hardiyanto Pilia; Bambang Hermanto, supervisor ([Publisher not identified] , 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
Pada karya akhir ini akan dibahas mengenai analisa fundamental untuk menilai
perusahaan. Pembahasan akan dimulai dari analisa makro ekonomi dan industri. Makro
ekonomi dan prediksinya, yang digunakan dalam karya akhir ¡ni berdasarkan hash
analisa dan Econit, sebagai hash dan seminar mengenai prospek ekonomi Indonesia
Sedangkan untuk analisa endustri digunakan konsep Michael Porter yang menjabarkan
mengenai struktur dan industri tersebut.
Perusahaan yang menjadi bahan pembahasan pada karya akhir ¡ni adalah PT
Indofarma Tbk. Indofarma adalah perusahaan farmasi BUMN yang memimpin segmen
pasar obat resep generik, dengan pangsa pasar kurang Iebih 24%. Selain itu, Indofarma
juga memproduksi obat bebas (OTC), obat yang berasal dan tumbuh-tumbuhan,
makanan kesehatan dan atat-alat kesehatan. Merek obat bebas produksi Indofarma
yang terkenal antara lain 08H Combi Plus. lndomaag, dan Proflu. Sampai dengan
penghujung tahun lalu, obat genenik menyumbangkan kurang lebih 80% dan total
penjualan. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh obat bebas dan obat tumbuhan (4%)
serta alat-alat kesehatan (6%).
Awalnya obat-obat generik yang diproduksi oleh Indofarma hanya dikhususkan
untuk pemerintah yang selanjutnya disalurkan ke puskesmas-puskesmas dengan harga
yang ditentukan oleh pemerintah. Namun sejak tahun 1989, perseroan juga menjual
langsung ke publik. Oleh karena itu, kontribusi penjualan ke pemerintah terus berkurang
hingga hanya sekitar 36% dan total penjualan pada akhir tahun 1999.
Dari hasil analisa makro ekonomi didapatkan bahwa pasar farmasi di indonesia
memberikan peluang yang besar untuk tumbuh Ditambah lagi dengan proyeksi yang
ptimis akan adanya perba!kafl ekonomi pada tahun-tahun mendatang.
Sedangkan dari analisa industri farmasi di Indonesia terdapat beberapa isu
penting yang akan mempengaruhi demand dan produk farmasi Indonesia. Diantaranya
bahan baku dan kebijakan pemerintah Masalah bahan baku amat mempengaruhi biaya
dan pèrusahaan-perusahaa,, dalam industni ini yang disebabkan hampir 80% bahan
baku urituk produk obat didapat dan impon, sehìngga terdepresiasinya nilai rupiah
terhadap dolar akan memperbesar biaya perijualan. Kebijakan pemerintah merigenai
otonomi daerah juga mempengaruhi pendapatan Indofarma. menyebabkan dana
pembelian obat-obat tersebut tidak lagi dilakukan oleh pemenintah pusat melainkan
langsung ditangani oleh DATI-DATI II setempat. Bersamaan dengan desentralisasi
anggaran tersebut, pemerintah juga membuka pasar obat generik tersebut yang berarti
DATI Il tender pembelanjaan obat boleh diikuti oleh swasta juga, tidak hanya BUMN.
Setelah menganalisa mengenai makro ekonomi dan industni dan mendapatkan
pengaruhnya terhadap demand perusahaan, analisa selanjutnya menentukan apa yang
menjadi key success factor dan Indofarma dibandingkan dengan kompetitornya. Key
success factor didapatkan dan Economic Value Added (EVA). Dimana key success
factor perusahaan didapat dan kornponen-komponeri pembentuk EVA atau disebut juga
penggerak nilai (value driver). Dan penggerak nilai EVA ¡ni dìdapatkan yang menjadi
keunggulan bagi Indofarma dibandingkafl dengan perusahaan lainnya dalam industri
farmasi adalah efisien yang dilakukan perusahaan. Efisiensi ¡ni terlihat terLihat dan
COGS dan Selling Generar and Administrative Expense yang dimiliki lçidofarma relatif
tebih efisien jika dibandingkafl dengan rata-rata kompetitornya.
Kemudian dan value driver nonkeuaflgafl atau non EVA, didapatkan bahwa kunci
sukses perusahaan adalah distribu& dimana Indofarma memiliki tiga anak perusahaan
yang menangani distribusi.
Dari hasiI analisa makro, industri, key success factor perusahaan, ditambah
dengan strategi perushaafl dan data taponan keuangari historis didaptkan proyeksi
dañ balance sheet dan income statement. Yang nantinya hasH proyeksi ¡ni digunakan
untuk menilai perusahaan atau valuation. Dalam valuation digunakan tiga scenario yaitu
most likely, peSimistic dan optimistic. Dan ketiga scenario ini didapatkan harga per
saham dan Indofarma adalah overvalue sehingga untuk keputusan investasi kurang
layak untuk dibeli. Tetapi untuk meningkatkan nilai perusahaan tidak terlepas dan kinerja
manajemen yang baik. Kinerja manajemen yang balk akan meningkatkafl ekspektasi
investor terhadapa harga saham. Untuk ?tu diperlukan kinerja manajemen yang balk
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan metode EVA dan Komponen
pembentuknya dapat ditentukan apa yang seharusnya dillakukan oleh perusahaar. Dan
hasH temuan didapatkan bahwa untuk meningkatkan nilai perusahaan perusahaan perlu
melakukan beberapa hal diantaranya; melakukan efisien produksi, menambah lisenSi
memperkuat jalur distribusi dan pemasaran.

 File Digital: 1

Shelf
 T5529-Hardiyanto Pilia.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T5529
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 83 pages : illustration ; 23 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T5529 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20451094