ABSTRAK Pada karya akhir ini akan dibahas mengenai analisa fundamental untuk menilaiperusahaan. Pembahasan akan dimulai dari analisa makro ekonomi dan industri. Makroekonomi dan prediksinya, yang digunakan dalam karya akhir ¡ni berdasarkan hashanalisa dan Econit, sebagai hash dan seminar mengenai prospek ekonomi IndonesiaSedangkan untuk analisa endustri digunakan konsep Michael Porter yang menjabarkanmengenai struktur dan industri tersebut. Perusahaan yang menjadi bahan pembahasan pada karya akhir ¡ni adalah PTIndofarma Tbk. Indofarma adalah perusahaan farmasi BUMN yang memimpin segmenpasar obat resep generik, dengan pangsa pasar kurang Iebih 24%. Selain itu, Indofarmajuga memproduksi obat bebas (OTC), obat yang berasal dan tumbuh-tumbuhan,makanan kesehatan dan atat-alat kesehatan. Merek obat bebas produksi Indofarmayang terkenal antara lain 08H Combi Plus. lndomaag, dan Proflu. Sampai denganpenghujung tahun lalu, obat genenik menyumbangkan kurang lebih 80% dan totalpenjualan. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh obat bebas dan obat tumbuhan (4%)serta alat-alat kesehatan (6%). Awalnya obat-obat generik yang diproduksi oleh Indofarma hanya dikhususkanuntuk pemerintah yang selanjutnya disalurkan ke puskesmas-puskesmas dengan hargayang ditentukan oleh pemerintah. Namun sejak tahun 1989, perseroan juga menjuallangsung ke publik. Oleh karena itu, kontribusi penjualan ke pemerintah terus berkuranghingga hanya sekitar 36% dan total penjualan pada akhir tahun 1999. Dari hasil analisa makro ekonomi didapatkan bahwa pasar farmasi di indonesiamemberikan peluang yang besar untuk tumbuh Ditambah lagi dengan proyeksi yangptimis akan adanya perba!kafl ekonomi pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan dari analisa industri farmasi di Indonesia terdapat beberapa isupenting yang akan mempengaruhi demand dan produk farmasi Indonesia. Diantaranyabahan baku dan kebijakan pemerintah Masalah bahan baku amat mempengaruhi biayadan pèrusahaan-perusahaa,, dalam industni ini yang disebabkan hampir 80% bahanbaku urituk produk obat didapat dan impon, sehìngga terdepresiasinya nilai rupiahterhadap dolar akan memperbesar biaya perijualan. Kebijakan pemerintah merigenaiotonomi daerah juga mempengaruhi pendapatan Indofarma. menyebabkan danapembelian obat-obat tersebut tidak lagi dilakukan oleh pemenintah pusat melainkanlangsung ditangani oleh DATI-DATI II setempat. Bersamaan dengan desentralisasianggaran tersebut, pemerintah juga membuka pasar obat generik tersebut yang berartiDATI Il tender pembelanjaan obat boleh diikuti oleh swasta juga, tidak hanya BUMN. Setelah menganalisa mengenai makro ekonomi dan industni dan mendapatkanpengaruhnya terhadap demand perusahaan, analisa selanjutnya menentukan apa yangmenjadi key success factor dan Indofarma dibandingkan dengan kompetitornya. Keysuccess factor didapatkan dan Economic Value Added (EVA). Dimana key successfactor perusahaan didapat dan kornponen-komponeri pembentuk EVA atau disebut jugapenggerak nilai (value driver). Dan penggerak nilai EVA ¡ni dìdapatkan yang menjadikeunggulan bagi Indofarma dibandingkafl dengan perusahaan lainnya dalam industrifarmasi adalah efisien yang dilakukan perusahaan. Efisiensi ¡ni terlihat terLihat danCOGS dan Selling Generar and Administrative Expense yang dimiliki lçidofarma relatiftebih efisien jika dibandingkafl dengan rata-rata kompetitornya. Kemudian dan value driver nonkeuaflgafl atau non EVA, didapatkan bahwa kuncisukses perusahaan adalah distribu& dimana Indofarma memiliki tiga anak perusahaanyang menangani distribusi. Dari hasiI analisa makro, industri, key success factor perusahaan, ditambahdengan strategi perushaafl dan data taponan keuangari historis didaptkan proyeksidañ balance sheet dan income statement. Yang nantinya hasH proyeksi ¡ni digunakanuntuk menilai perusahaan atau valuation. Dalam valuation digunakan tiga scenario yaitumost likely, peSimistic dan optimistic. Dan ketiga scenario ini didapatkan harga persaham dan Indofarma adalah overvalue sehingga untuk keputusan investasi kuranglayak untuk dibeli. Tetapi untuk meningkatkan nilai perusahaan tidak terlepas dan kinerjamanajemen yang baik. Kinerja manajemen yang balk akan meningkatkafl ekspektasiinvestor terhadapa harga saham. Untuk ?tu diperlukan kinerja manajemen yang balkuntuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan metode EVA dan Komponenpembentuknya dapat ditentukan apa yang seharusnya dillakukan oleh perusahaar. DanhasH temuan didapatkan bahwa untuk meningkatkan nilai perusahaan perusahaan perlumelakukan beberapa hal diantaranya; melakukan efisien produksi, menambah lisenSimemperkuat jalur distribusi dan pemasaran. |