ABSTRAK Peneiltian ini bertujuan menguji apakah ada hubungan antara variabelíndependen yaitu tíngkat pendidikan, pengalaman training dan ikiim organisasidcngan varíabel dependen, yaitu kinerja instruktur di BLK Bengkulu. Secara lebihkhusus, penelítian ¡ni juga bertujuan untuk menganalisis arah dan signifikansihubungan variabel independen dengan variabel dependen dimaksud. Pengumpulandata dalam penelitian ini menggunakan angket, dengan responden sebanyak 32orang, yaitu seluruh lnstruktur Latihan Kerja yang ada di BLK Bengkulu. Teknikanalisís data yang digunakan adaiah analisís deskriptif, analisis korelasi dananalisís regresí.Hasil anailsis deskriptif menunjukkan bahwa pada umumnya kinerjamnstruktur BLK Bengkulu tergolong kategori sedang. Tíngkat pendidikan instrukturcukup bervariasí, mulaí SLTA hingga sarjana (S 1). Pengalaman training instrukturjuga cukup bervanasi mulai 720 jam hina 3200 jam. Iklim organisasi BLKl3engkulu, menurut persepsi instruktur adalah cenderung kategori cukup kondusif.Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan danarah hubungan positif antara tingkat pendidikan dengan kinerja instruktur, dengankoefisien korelasi 0,54 7 pada taraf signifikansi P0,00 1. Antara variabelpengalaman training dengan kinerja instruktur, juga berkorelasi secara positifdengan koefisien korelasi sebesar 0,809 pada taraf signifikansi P=0,000. Korelasiantara ikiim organisasi dengan kinerja instruktur sebesar 0,646 pada tarafsignifikansi P= 0,000. Koefisien determinasi menunjukkan angka 0,867 yangberarti bahwa sebesar 86,7 persen variasi kinerja instruktur dapat dijelaskan olehtingkat pendidikan, pengalaman training dan ikiim organisasi, selebibnya sebesar15,2 persen, dipengaruhi faktor-faktor lain. Secara lebih terperinci dapatditunjukkan bahwa pengalaman training dapat memberi kontribusi paling tinggi,yaitu sebesar 65,4 persen terhadap kinerja instruktur. Selanjutnya, kontribusitingkat pendidikan Si sebesar 10,5 persen, tingkat pendidikan D3 sebesar 8,4persen dan ikiim organisasi sebesar 2,4 persen terhadap kinerja instruktur.Dari hasil analisis regresi berganda dummy variabel dapat diketahui bahwatingkat pendidikan SLTA, Dl dan D2, mempunyai kontribusi yang sama besarnyaterhadap kinerja instruktur di BLK Bengkulu. Hasil analisis regresi jugamenunjulcjcan bahwa rata-rata kinerja instruktur lulusan D3 lebìh tinggi sebesar9,022 satuan dan instruktur lulusan SLTA, Dl, dan D2. Kinerja instruktur ulusanS 1 lebih tinggi sebesar 15,826 satuan dan instruktur [ulusan SLTA, Dl dan D2. |