Analisis diferensial dalam pengambilan keputusan pembuatan dies pada dies manufacturing division PT. Astra Honda Motor
Luthfi Budi Prakarsa;
Ronny K. Hermajanto Moentoro, supervisor
([Publisher not identified]
, 2002)
|
ABSTRAK Dengan jumlah penduduk yang besar dan wilayah yang luas, Indonesia menjadinegara ketiga terbesar di dunia untuk pasar sepeda motor dan negara terbesar keempatdi dunia untuk jumlah produksì sepeda motornya. Pertumbuhan produksi sepeda motordari tahun ke tahun, kecuali ketika kñsis ekonomi melanda Indonesia di tahun 1998-2000, terus meningkat dan diperkirakan akan tenis meningkat seiiring denganmasuknya para pemain baru dari Cina.Dies sebagai peralatan penunjang, untuk menghasilkan komponen-komponenalumunium tentunya mengalami peningkatan yang sebanding dengan jumlah produksisepeda motor. Setiap tahunnya kebutuhan penggnban dies yang berproduksi danpenambahan jumlah dies berbeda-beda bergantung kepada fcrecast produksi yangakan dilakukan pada tahun tersebut untuk masing-masìng,jenis sepeda motor. Saat ¡niPT. Astra Honda Motor memiliki fasilitas dan teknologi yang memadai untuk membuatsendiri dies yang dibutuhkan untuk berproduksi akan tetapi kapasitas yang adabelumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan dies seliap tahunnya, oleh karena ituketerlibatan para sub-contractor masih sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhikebutuhan dies setiap tahunnya.Karya akhir ini mempunyai tujuan utama untuk meminimalkan biaya yang hamsdikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan dies yang dLbutuhkan untuk berproduksi.Permasalahan ini muncul ketika biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untukmembuat sendiri dies yang dibutuhkan berbeda derigan bìaya yang harus dikeluarkanketika perusahaan membuat dies tersebut di luar. Kapasitas yang ada sudah tentunysharus dimanfaatkan semaksimal mungkin karena idle capacity sejauh ¡ni belum dapatdimanfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai tambah.Analisis pertama yang dilakukan adalah dengan mencari tahu unit cost danmasing-masing dies yang. dibutuhkan di tahun 2002. Unit cost ini didapat darikomponen-komponen direct cost dan irdirect cost yang terlibat dalam peinbuatan diestersebut. Biaya-biaya yang termasuk ke dalam kategori di atas adalah biaya bahanbaku, biaya permesinan, biaya produksi tidak Iangsung dan biaya operasional tidakIangsung. Unit cost yang didapat dan hasil analisis tersebut dibandingkan dengan hargapembelian dies yang pernah dilaku kan antara ta.huni 990 sampal dengan tahun 2000untuk selanjutnya dilakukan optimalisasi pemilihan komposisi pengerjaan dies in-housedan outplantdengan menggunakan aplikasi LINDO.Temuan yang didapat menyimpulkan bahwa dan 33 unit dies yang dibutuhkanpada tahun 2002 hanya 19 unit saja yang dapat diserap untuk dikerjakan sendiri.Optimalisasi pemilihan komposisi pengerjaan dies in-house dan outplant menghasilkandies-dies mana saja yang harus dikerjakan in-house dan mana yang dikerjakan outplantdengan memperhatikan beberapa kendala yang ada seperti pemanfaatan kapasitassecara maksimal dan sedikitnya satu dan dies yang_berjenis sama dikerjakan in-houseuntuk Iebih menjamin delivery dies tersebut.Komposisi optimal yang dihasilkan dan perhitungan dengan menggunakanaplikasi UNDO rnenghasilkan kesimpulan bahwa biaya yang harus dikeluarkanperusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan dies tahun 2002 adalah sebesar Rp.8.796.638.556 yang terdiri dari Rp, 3.809.638.556 untuk biaya pengerjaan in-houae danRp. 4.987.000.000 untuk pengerjaan outplant. Hasil ¡ni secara keseluruhan adalah9,61 % lebih rendah dan biaya total yang harus dikeluarkan perusahaan jika perusahaanmemutuskan untuk membuat seluruh kebutuhannya di luar. Simulasi jumìah dies yang dikerjakan in-house mempenlihatkan bahwa semakinbanyak jumlah dies yang dikerjakan, unit cost yang dibutuhkan untuk membuat sebuahdies semakin rendah. Hal ¡ni ditunjukan dengan unit cost sebesar Rp. 290.165.530 jikahanya I buah dies yang dikerjakan in-house dan Rp. 232.553.902 jika seluruh diesdikerjakan in-house. Penurunan unit cost sebesar 19,95 ¡ni tidak terlepas danberlakunya Economies of Scale, yaitu menurunnya unit cost dan suatu produk karenajumlah produksi yang meningkat sehìngga biaya-biaya tetap (fixed cast) dapat diserapoleh Iebih banyak produk.8.796.638.556 yang terdiri dan Rp, 3.809.638.556 untuk biay pengerjaan in-houae danRp. 4.987.000.000 untuk pengerjaan outplant. Hash ¡ni secara keseluruhan adalah9,61 % lebih rendah dan biaya total yang harus dikeluarkan perusahaan jika perusahaanmemutuskan untuk membuat seluruh kebutuhannya di luar. Simulasi jumlah dies yang dikerjakan in-house memperlihatkan bahwa semakinbanyak jumlah dies yang dikerjakan, unit cost yang dibutuhkan untuk membuat sebuahdies semakin rendah. Hal ¡ni ditunjukan dengan unit cost sebesar Rp. 290.165.530 jikahanya I buah dies yang dikerjakan in-house dan Rp. 232.553.902 jika seluruh diesdikerjakan in-house. Penurunan unit cost sebesar 19,95 ¡ni tidak terlepas danberlakunya Economies of Scale, yaitu menurunnya unit cost dan suatu produk karenajumlah produksi yang meningkat sehìngga biaya-biaya tetap (fixed cast) dapat diserapoteh lebih banyak produk. |
![]()
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 60 pages : illustration ; 23 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-738994794 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20451503 |