ABSTRAK Pada hakekatnya perusahaan adajah suatu wacana untuk menambah kekayaan(wealth) bagi Pemiliknya (?shareholders?). Pemegang saham dan pihak-pihak lain yangberkepentingan (?stakeholders?), Seperti karyawan, supplier, masyarakat setempat, dankonsumen secara umum, akan merasakan suatu manfaat atau keuntungan apabila suatuperusahaan dikelola dengan baik dan bertanggung jawab, sehingga menghasilkankeuntungan yang cukup, baik dalam jangka pendek maupun panjang.Pemegang saham akan diuntungkan secara jangka panjang apabila perusahaandikelola berdasarkan keputusan-keputusan yang bertujuan dan berakibat bertambahnyaharta atau kekayaan perusahaan tersebut. Lebih jelasnya, manajemen bertanggung jawabrnenciptakan pertambahan kekayaan yang berkesinambungan pada perusahaan apabilakeputusan yang diambìlnya dalam menjalankan roda perusahaan, mengakibatkanpeningkatan manfaat (incremental benefit) yang melebihi peningkatan biaya (incrementalcost).Karenanya dalam menseleksi saham suatu perusahaan sebagai potensi investasi,perlu diukur terlebih clahulu kinerja manajemen atau perusahaan tersebut dalamrneningkatkan kemakmurafl atau kekayaafl para pemegang sahamnya. Dalam prakteknya,definisi fluai tan?ibah yang dipakai sebagai ukuran kineija suatu perusahaan memiliki duapengertian terhaclap euntungafl, yaitu keunL?fliafl secan ekononiis dan secara pembukuanatau akunting. Untuk mengukur kineria suatu perusahaan idealnya analisa dilakukandengan dua metode umum yang string dipakat.Metode yang paling mudah dan paling sering dipakai adalah analisa rasiokeuangan yang menggunakan data-data mikro perusahaan secara akunting. Esensi daripenggunaan metode ini adalah mengukur kinerja perusahaan dalam bentuk rasioprofitabilitas sebagai acuan atas nilal tambah. Metode kedua adalab analisa pendekatansecara ekonomis, atau yang biasa disebut konsep economic value added (EVA). Walaupunberbeda, apabila kedua metode tersebut digunakan bersamaan maka analis alcan memilikipandangan yang menyeluruh terhadap subyek analisanya. Karya tulis ¡ni akan membahas masing-masing metode tersebut diatas termasukicelebihan dan kekurangan masing-masing, sekaligus menerapkan metode-metodepengukuran kinerja tersebut. Sebagai sarana untuk menerapkan konsep nilai tambah dalampengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kedua metode tersebut,dipresentasikan sebuah perusahaan ny ata, dengan data-data faktual, sebagai subyek analisa.Adapun periode analisa adalah dañ tahun 1996 hingga tahun 1999, sehingga mencerminkankondisi ekonomi dan politik pra-krisis hìngga masa stabilisasi. Mengingat keterbatasanwaktu dan kelemahan dan pembukuan internal perusahaan, maka laporan keuangan Lahun2000 yang telah diaudit belurn dapat diikut-sertakan dalam analisa ini.Idealnya, seorang analis atau investor akan melakukan analisa fundamental untukmendapatkan gambaran secara menyeluruh atas prospek investasi yang alcan dipilih. SecaraIengkap, analisa fundamental biasanya terdiri dan analisa mikro dan makro yang berkaitandengan perusahaan atau investasi yang dianalisa. Dalam konteks pengukuran kinerjaPerusahaan, hash clañ analisa fundamental merupakan pendukung ataupun tatar belakangdalam menearl kejelasan atas pola kinerja yang ditunjukkan oleh suatu manajemen atauperusahaan yang dianalisa. Karya tulis ini akan membahas secara singkat faktor makroekonomi dan kondisi industri yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.Berdasarkan hasil analisa kinerja atas perusahaan selama periode observasi,diperoleh kesimpulan bahwa walaupun secara pembukuan perusahaan tetap memberikanallai tambah secara positif dan tahun 1996 hingga 1999 kepada pemegang saham, namunbndasarkan analisa secara ekononiis nilai tambah yang diperoleb jauh lebih kecil. Bahkanpada akhir periode observasi, yakni tahun 1999, secam ekonomis perusahaan rnengalatflikerugian yang cukup signifikan.Namun demikian, dengan latar belakang krisis ekonomi dan politik yang terjadiselama 1997-1999, harus dipastikan apakah menurunnya kinerja perusahaan pada akhirtahun 1999 merupakan kesalahan manajemen ataupun cliakibaikan oleh faktor-faktoreksternal yang berada diluar ¡control manajemen sendini. Karenanya pentu dilakukanpenyesuaian atas data-data keuangan perusahaan tùituk menghilangkan faktor ekstennaldimaksud.Selanjutnya hasil dari analisa tersebut harus dibandingican dengan strategi dantaktìk yang diterapkan oleb manajemen, sehingga dapat dinilai apakah strategi dan taktiktersebut telah menghasilkan nilai tambab bagi pemegang saham. Pada akhirnya analis dapatmenilai apakah strategi yang diterapkan manajemen merupakan akernafif yang terbaikdalam konteks kondisi makro-ekonomi dan industri yang sedang berlaku. |