ABSTRAK Jasa pelayanan udara komersjal ,erupakan salah satu instrumenekonomi yang penting sebagai katalis perkembangan ekonomi dansosial di hampir sebagian besar negara di dunia ini. Mengingat peranannya yang sedemikian penting, kiranya sudahsepatutnya setiap negara memikirkan suatu sistem angkutanudara yang efisien dan efektjf, melalui suatu proses analisa,perencanaan dan pengawasan yang matang, baik yang dilakukanoleh pemerintah ataupun oleh perusahaan penerbarigan komersialitu sendiri. Proses di mana selalu melibatkan kegiatan peramalan, utamanya perainalan mengenai besarnya perinintaan pasar,dan pada umumnya kegiatan peranialan permintaan inilah, meru?pakan awal dan proses sebagai dasar untuk berlanjut padakegiatan lainnya. Posisi kegiatan peramalan perniintaan yang strategis, dankompleksitas hubungan Indonesia-Jepang (terutama dalam bidangekonomi), mendorong penibahasan yang lebih jauh inengenaikegiatan ini, yang difokuskan pada jalur Jepang-Indonesia. Perimitaan timbul didorong oleh adanya suatu kebutuhan, danuntuk mencapai pemuasan )cebutuhan yang niakaimal, seorang konkonsumen senantiasa cihadapkan kepada alternatif pemilihankombinasi barang atau jasa pemuas kebutuhan. Keseimbangantercapai pada saat kombinasi barang atau jasa pemuas kebutuhan yang diinginkan, dapat dibeli dengan pendapatan yangdiperolehnya. Selain besarnya pendapatan, permintaan tarhadap suatu barangatau jasa, dari sudut pandang seorang konsumen secara ulnuindipengaruhj oleh : harga barang itu sendini, harga barangatau jasa substitusi dan selera konsumen. Sedangkan permintaan spesifik pada jasa angkutan udara,selain faktor-faktor tersebut di atas , konclisi makro yangmempengaruhi industri diantaranya adalah : pertumbuhan danbesarnya populasi, kegiatan ekspor dan impor (perdaganganinternasional), investasi, nilai tukar mata uang, kegiatanpariwisata dan lain?lain yang secara terperinci dipaparkanpada bab telaah kepustakaan. Pembahasan pada karya akhir ini dibatasi hanya pada faktorfaktor eksternal terpilih yang berada di luar kendali perusahaan penerbangan komersial, selain untuk menyederhanakanmasalah, juga untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen yangtimbul dari hubungan Jepang-Indonesia, kondisi perkembanganjumlah kamar hotel berbintang di Indonesia (bagian danproduk pari.wisata) dan pertumbuhan serta besarnya populasi,tingkat pendapatan per?kapita masyarakat Jepang (kondisiJepang), terhadap tingkat permintaan Jasa angkutan udara.Permintaan jasa angkutan udara jalur Jepang?Indonesia,dilihat secara individual, sangat signifikan dipengaruhi olehfaktor fasilitas akomodasi yang ada di Indonesia, dan penda?patan per?kapita masyarakat Jepang, dengan koefisien determinasi menunju)çan angka sebesar 96% dan 92%. Sedangkan faktor-faktor populasi, nilai tukar mata uangRupiah terhadap Yen, dan aktivitas perdagangan internasionalantara Jepang?Indonesia, pengaruhriya dinilai cukup berarti.Koefisien determinasi, masing?masing secara berurutan menunjukan sebesar 88%, 82% dan 77%. Faktor investasi pengaruhnyakecil sekali, dengan koefisien deterininasi hanya sebesar 57%.Dengan metode korelasi (causal method), diperoleh modelpermintaan pada jalur Jepang-Indonesia, di mana untuk mengurangi pengaruh multikolinear, kami hanya memilih tiga faktorsaja (yang kami anggap sangat penting) sebagai variabelbebasnya dengan persamaan logaritmik regresi berganda.Pada tingkat kepercayaan 95%, keseluruhan model persamaan,Sangat signifikan untuk menerarigkan dinamika permintaan jasa |