ABSTRAK Penulis memilíh topik ini karena melihat bahwa industri kulit imitasi yangmerupakan salah satu industri kimia, memiliki konsumen pada segmen industri yangamat luas dan mempunyai keunggulan-keunggulan kompetitif nasional, ikut mengalamikemerosotan penjualan akibat krisis Pertumbuhan pasar kulit imitasi sejak awal ?90-anterus berkembang pesat sehíngga mencapai puncaknya tahun 1996. Turun sekitar 20%pada akhir 1997; merosot lagi 50% sepanjang tahun 1998 lalu nyaris tidak ada perubahanpada tahun 1999, dan akhimya mulai ada geliat pertumbuhan sekitar 5 ? 10% sampaidengan kuartal III tahun 2000.Yang menarik adalah, segmen industri pengguna kulit imitasi tenis bertumbuhkhususnya yang beronentasi ekspor. Hal ini curna dapat berarti bahwa permíntaan luarne?eri untuk produk yang menggunakan kuLit imitasi sebagai salah satu bahan baku atausel uruhnva. terbuka lebar dan meningkat.Sangat disayangkan bahwa akibat krisis tidak sedikit pelaku industri yang tidakmampu bertaban, padahal sebelumnya sehat dan menguntungkan. Hal ini menggelitikkeingintahuan penulis untuk meneliti bagaimana sebenamya strategi yang diterapkanpada masa lalu dan bagaimana sebenamya strategi yang tepat untuk ditempuh dalamrnenghadapi krisis yang lambat pemulihannya, kesejahteraan masyarakat memburuk,inflasi, depresíasi rupiah, dan menjelang persaingan global yang dicanangkan olehpemerintab pada tahun 2003.Satu hal yang pasti, situasi dan kondisi perekonomian Indonesia tidak akanpulih dalam waktu dekat, dan persaingan global cepat atau lambat akan tiba. Menghadapitangangan yang sudah berat dan semakin berat jadi. Tidak ada kata lain bagi industri kulitimitias di lndonesia selain meninjau kembali kemampuan diri dan mengukunya terhadappersyaratan yang harus dipenuhi oleh pelaku industri global. Sebab pasar masa depanadalah dunia, bukan hanya wilayah atau negara. Pasar yang tidak lagi dibatasi olehtempat, budaya dan bahkan waktu juga tidak lagi aktif/pasif melainkan interaktif.Pada saat pasar interaktif itu terjadi, keunggulan bersaing suatu industri danbangsa haruslah memenuhi standar global yang berlaku. Industri yang ragu dan tidaksiap dalarn pengertian strategi internal dan eksternal, akan mengalanhi kemundurandan kegagalan dalam persaingan global.Tujuan penulisan adalah untuk melakukan perumusan sirategi yang sebaiknyadiadopsi industri kuilt imitasi Indonesia agar dapat bersaing baik di pasar dalam negeri.ma upun yang lebih luas dan potensial, pasar global.Dalam pembahasan tulisan ini, untuk dapat menganalisis strategi yangdilakukan oleh industri kuht irnitasi di Indonesia, penulis mengambil contoh studi kasusPT. Rasico Industry Corp., Ltd. (Rasico) yang merupakan perintis industn kulit imitasiJCfliS Polyurethar1e dan Polyvinyl Chloride dengan proses coating sejak tahun 1974.ßerjuang dan awai dan berhasil menjadi market leader dalam periode sekitar tahun 19861996. Sebagai pcrusahaan keluarga yang dikelola secara konservatif dan konvensional,ternyata rapuh kctika diterpa krisis. Namun demikian, dengan keunggulan-keunggulanyang distriktif masih dapat hertahan dan menyadari perlunya dilakukan terobosan strategiyang tcpat agar dapat keíuai dan kaneah permasalahan dan persaingan sebagaipemenang.Pada analisis yang dilakukan dalam tulisan ini, penulis menempuh sistematikaproses manajemen strategik yang dipadukan dengan kaidah seria strategi pemasaran danpersaingan Secara garis besar analisis dibatasi pada identifikasi peluang dan ancamandan lingkungan eksternal. analisis persanigan dan bauran pmasaran, identifjkasikeunggulan dan kelemahan dan Iir1gkungan internal, analisis posisi dan strategi yangsesuai bagi unit bisnis/perusahaan, serta bentuk-bentuk penerapan danpengembangannya.Diternukan bahwa pemasaran strategik Rasico untuk penode 2001 ?2003 tidakdapat melanjutkan strategi konvensional yang lama. ditemukan peluang yang baik bahkandalam keadaan sulit sekarang khususnva segmen industri utama dan pasar ekspor, narnundiidentifikasi pula kelemahan yang menghalangi keungguan yang telah dimiliki untukmenangkap pe!uang secara optimal. Langkah pemasaran strategik yang disarankan adalahkornbinasi strategi pertumbuhan dengan pemantapan dan strategi diversifikasi.Strategi pertumbuhan dengan pemantapan adalah perbaikan menyeluruh danpen ingkatan produktifitas dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi yang efektittokus kepada segmen utama yang dikuasai dan rnenguntungkan. Diferensiasi produkdengan biaya reiatif rendah harus terus menerus diciptakan, baik produk maupun layananyang berorientasi kepuasan pelanggan.Strategi diversilikasi melipuli produk usaha baru/alternatif yang dapat ditempuhdemi mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan dan persaingan aktititasbisnis ini. |