"Dalam beberapa tahun terakhir, istilah multikulturalisme terasa semakin populer di Indonesia. Diskusi dan seminar tentang multikulturalisme muncul di beberapa kota besar di Jawa diantara kalangan yang berbeda-beda. Walau demikian, hal itu ternyata tidak selalu dibarengi dengan pemahaman yang jelas tentang apa multikulturalisme itu sendiri. Multikulturalisme ternyata masih sering disamakan dengan pluralisme. Untunglah, kini telah terbit dua jilid buku berjudul Etika Terapan: Sebuah Pendekatan Multikultural. Meskipun fokus dua buku itu pada masalah etika, namun karena pendekatan yang digunakan adalah multikultural, maka uraian teoretis tentang konsep multikultural lantas menjadi sebuah keharusan, dan buku ini telah menampilkannya dengan baik. Buku yang merupakan kumpulan tulisan berbagai ahli ini dibuka dengan sebuah tulisan filosofis mengenai persoalan-persoalan di seputar etika, terutama perbenturan atau tarik-menarik antara etika sosial dan etika individual, sebagaimana tercermin dalam wacana tentang etika di Barat. Perdebatan mengenai hal ini bertambah hangat ketika dunia Barat mulai mengenal dunia yang lain, dunia 'the Other' (entah itu yang bernama Islam, Timur, negara ketiga, Negara berkembang, atau yang lain), dan menyadari bahwa Barat harus hidup berdampingan dengan 'Yang Lain' tersebut. Kenyataan ini akhirnya memaksa Barat untuk berusaha mengenal 'Yang Lain' di luar dirinya. Bukankah mengenal yang lain juga bagian dari proses mengenal diri sendiri?" |