Tulisan ini merupakan bagian pertama dari dua seri artikel yang dimuat dalam dua terbitan. Dalam rangkaian artikel ini, penulis mengkaji sejauh mana dan bagaimanakah ideologi dan norma-norma dapat bertahan, atau sebaliknya, menghilang dalam situasi dunia yang terus berubah, dengan menggunakan teori 'kepercayaan' (trust theory). Dalam bagian pertama, penulis menyajikan ulasannya tentang ideologi Guanxi pada masyarakat Cina; sedangkan pada bagian kedua penulis akan mengulas ideologi Priyayi pada masyarakat Jawa.Setelah menguraikan konsep 'kepercayaan' (trust), dalam tulisan ini penulis membahas konstruksi identitas etnis keturunan Cina di Indonesia; tiga konsep dasar untuk memahami pola-pola perilaku warga keturunan Cina (guanxi hubungan-hubungan antar individu; renqing, norma sosial; dan face, mempertahankan muka); keterkaitan ketiga konsep itu yang mendasari terlaksananya xinyong (reputasi atas dasar kepercayaan); serta bagaimana ideologi ini melandasi praktek-praktek bisnis warga keturunan Cina. Penulis berpendapat bahwa ideologi ini dapat membantu para penguasa keturunan Cina dalam menghadapi praktek-praktek ekonomi kapitalis modern. |