:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Peramalan harga bahan bakar pesawat terbang sebagai langkah awal pelaksanaan "hedging": studi kasus: Los Angeles dan Honolulu

Ritonga, P. Kokoh P.; Ari Kuncoro, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

Bahan bakar pesawat terbang merupakan salah satu komponen biaya yang menyumbang bagian terbesar terhadap keseluruhan biaya operosi pada suatu maskapai penerbangan. PT Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan yang bersifat internasional tidak terlepas dari hal tersebut. Aadapun besarnya bioya bahan bakar pesawat terbang dibandingkan bìaya operasi dalam satu tahun rata-rata mencapai 20%.
Harga bahan bakar pesawat terbang sangat bergejolak tergantung dan kondisi pasar. Meskipun dihadapkan pada kondisi harga bahan bakar pesawat terbang yang selalu bergejolak seperti itu, PT Garuda indonesia sampai saat ini belum melakukan upaya pengamanan, sebagai antisipasi dan gejolak hongo bahan bakar pesawat terbang tersebut. Hal tersebut juga mengakibatkan tingginya tingkat ketidak-pastian (Uncertaìnty), dalam Arus Kas PT. Garuda Indonesia.
Mengingat hal-hat tersebut maka sebagai Iangkah antisipasi gejolak fluktuasi harga bahan bakar pesawat udara maka PT Garuda indonesia perlu mengkaji kemungkinan melaksanakan upaya pengamanan (Hedging). Sebagai langkah awal
dalam melakukan Upaya pengamanan, Hedging maka secara internal PT Garuda Indonesia harus dapat meramalkan harga bahan bakar pesawat udara dimasa mendatang.
Penelitian ¡ni mencoba menyusun model peramalan barga bahan bakar pesawat udara serta mengkaji beberapa metode Upaya pengamanan (Hedging) yang umum terdapat di pasaran. Dalam menyusun model peramalan diambil stasiun HonoIulu dan Los
AngeIes sebagai contoh kasus.
Setelah mencoba beberapa model yaitu metode Exponential Smoothing, Moving Average serta Regresi Linier ternyata hasil terboik ialah dengan metode Moving Average dengan penode 2 (duo), yang setelah diuji tingkat akurasi diperoleh nilai RMSE 7,424 untuk stasiun Honolulu dan RMSE 4,852 untuk stasiun Los Angeles.
Pada periode Januori-September 1996 harga bahan bakar pesawat udara ternyata menanjak tinggi diatas harga patokan yang diapakai dalam menyusun anggaran biaya bahan bakar pesawat udara. Hal ini terutama disebabkan oleh menaikknya ketegangan
politik di kawasan Timur Tengah.
Setelah mengamati gejolak harga bahan bakar pesawot udara serta pemikiran pemikiran yang melandasi adanya praktek Upaya pengamanan, Hedging di dunia penerbangan yang telah dilakukan sebagian besar maskapai penerbongan tingkat dunia, maka disarankan bahwa PT Garuda Indonesia juga melaksanakan Upaya pengamanan, Hedgïng. Tujuan utama utoma melokukan hal tersebut ialah mengurangi faktor resiko yang akan dihadapi sebagai okibat gejolak harga bahan bakar pesawat udara dan bukan sebagai upaya penghemotan biaya atau motif mencari keuntungan.
Setelah mengkaji beberapa metode Upaya pengamanan, Hedging maka dipilih metode Cops and Floor sebagai alternatif terbaik, dengan tidak menutup kemungkinan adanya modifikasi metode tersebut agar benar-benar sesuai dengan kondisi PT Garuda Jndonesia.

 File Digital: 1

Shelf
 T-P Kokoh P Ritonga.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 144 pages : illustration + appendiix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-pdf 15-22-54863774 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20452374