Anlisa kredit pada industri padat modal khususnya pada industri semen di Indonesia
Aminzar Rifky Z;
Farid Harianto, supervisor
([Publisher not identified]
, 1998)
|
ABSTRAK Refleksi tinggìnya pertumbuhan ekonomi salah satunya terlihat dari meningkatnyaaktivitas investasi pada pembangunan sektor rill. Meningkatnya pembangunan pada sektor rillmemerlukan industri pendukung agar kelancaran pembangunan dapat berjalan sesuai denganperencanaan. Industri semen sebagai industri komoditi strategis merupakan industri pendukungyang sangat vital dalam menunjang realisasi investasi pada sektor rit terutama pada sektorkonstruksi.Permintaan semen di masyarakat terus meningkat dan tahun ke tahun dengan peningkatanyang sangat signifikan besar tiap tahunnya. Tingginya permintaan ini seringkali menimbulkanpermasalahan tidak tercukupinYa pasokan semen di masyarakat. Kondisi ini membuatpemerintah harus melakukan intervensi dikarenakan semen merupakan komoditi yang eratkaitannya dengan inflasi.Mengingat begitu pentingnya komoditas strategis ini sebagai motor kelancaranpembangunan nasional perlu adanya studi mengenai karakter industri ini terhadap kondisiindustri secara keseluruhan. Adapun tujuannya untuk mçngetahui berapa besar resiko padaindustri ini terhadap sikius bisnis di Indonesia, pengadaan bahan mentah, peraturan pemerintahserta terhadap posisi dalam perekonomian di Indonesia yang dapat mempengaruhi kinerjakeuangan para pemainnya. Pada akhirnya dapat disimpulkan resiko kredit pada industri semendi Indonesia sesuai dengan judut dan karya akhir ini yaitu Analisa Kredil Pada Industri PadatModal Khususnya pada Industri Semen.Adapun sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian ini íalah 3 perusahaan semenyang sudah go public yaitu PT, Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Semen Cíbinong, dan PT.Semen Gresik dengan data-data pada periode tahun 1992-1996. Pemilihan ketiga perusahaan inisebagai studi kasus dalam mewakili pemain-pefliain lainnya di industri ini atas dasar kapasitasterpasang produksi nasional dimana 87,1 % dikuasai oleh ketiga penisahaan tersebut, yaitu PT.Semen Gresik 38,73%, PT. Indocement Tunggal Prakarsa 37,85% dan PT. Semen Cibinong10,5%. Dan hash penelitian ketiga perusahaan dapat ditarik benang merah yangmenggambarkafl secara global kondisi industri semen di Indonesia.Pada penelitian ini digunakan 2 pendekatan analisa dalam mencapal tujuan dan penulisanini yaitu:1. Analisa industri berdasarkan lima kekuatan bersaing dan Michael E. Porter yaitupeninjauan perusahaan terhadap ancaman pembeli, pemasok, persaingan antar pemainproduk substitusi dan pendatang baru.2. Analisa keuangan dengan meninjau raslo keuangan dan anis kas perusahaan. Rasiokeuangan dilihat dan rasio likuiditas, profitabilitas, manajemen aset dan manajemen hutangperusahaafl sedangkan anis kas di analisa terhadap anus kas hasil kegiatan usaba, anis kasyang digunakan investasi dan arus kas hash pembiayaan perusahaan.Dari hasil analisa 5 kekuatan bersaing (Michael E. Porter) pada ketiga perusahaantersebut maka industri semen mempunyal empat kekuatan yaitu kekuatan terhadap ancamanpembeli, ancaman produk substitusi, ancaman persaingan antar pemain dan ancaman terhadappendatang baru serta satu kelemahan yaitu kelemahan terhadap ancaman pemasok. Dimanakekuatan tersebut sangat melindungi para produsen dalam bermain di industri ini. Kondisi initerlihat dengan adanya hambatan-hambatan masuk yang besar bagi pemain baru, adanya asosiasi(ASI) yang anggotanya para pemain itu sendiri yang mengatur alokasi pasar, kuota produksidan harga jual, belum adanya produk pengganti yang mempunyai manfaat dan kemampuan yangsama.Dengan lingkungan usaha yang ada sekarang ¡ni meinbuat para pemain mengenyamkeuntungan yang besar. Kondisi ¡ni dapat terlihat dan keuangan perusahaan para pemaintersebut yaitu tingginya tingkat likuiditas dan profit yang dinikmati para pemain walaupunpengelolaan aset-aset perusahaan masih belum efisien dimana investasinya menggunakan danahutang yang besar.Dapat disimpulkan bahwa keuntungan-keuntungan yang dinikmati para pemain dalamindustri ¡ni dikarenakan struktur pasar pada industri semen yang oligopoli dan mengarah padamonopoli regional serta adanya praktek kartel sehingga para pemain dalam industni inimempunyai resiko default yang kecil apabila lingkungan usahanya tidak berubah. Tetapi apabilakondisi lingkungan usahanya berubah yaltu dengan terbukanya pasar dan tidak adanya praktekkartel maka persaingan akan meningkat dan akan sulit bagi para pemain untuk mengatur hargajual semennya sehingga akan berdampak kesulitan dalam mengembalikan hutang-hutang yangbesar. Kondisi ¡ni akan mengakibatkan resiko default pada industni semen alcan meningkat. |
T6163-Aminzar Rifky Z.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1998 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 110 pages : illustration ; 28 cm + appendiix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-471115644 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20452383 |