:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi untuk tumbuh dan berkembang pada PT. Askrindo sesuai perubahan keadaan lingkungan usaha

Rarumangkay, Neil J. B.; Sofjan Assauri, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 1 tahun 1971. Usaha pokoknya adalah asuransi kredit bank yang bertuiuan memberikan kemudahan akses bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memperoleh pembiayaan dari bank. Namun seiring dengan perubahan keadaan usaha, pada tahun 1996 PT.Askrindo mulai melakukan diversifikasi produk yaitu Surety Bond, Asuransi Kredit Perdagangan dan Penj aminan L/C.
Usaha pokok PT.Askrindo, asuransi kredit bank, sebenarnya merupakan produk yang tidak dikenal pada duma asuransi umum karena sifatnya yang menjadikan lembaga keuangan sebagai tertanggung yang mengakibatkan tingkat resiko sangat tinggi. Hal ini terbukti dan hasil operasional PT. Askrindo, dirnana sejak berdirinya di tahun 1971, PT.Askrindo pemah mengalami kerugian besar di tahun 1992 dimana bila dilihat dan besar kerugiannya yaitu sebesar Rp 390 milyar atau 276% dan modal sendìri, dapat dikatakan PT.Askrindo telah bubar demi hukum.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa usaha asuransi kredit bank selalu merugikan Askrindo. Hasil analisa menunjukkan bahwa expected return usaha asuransi kredit bank adalah minus (-) 0,8588, hal ini berarti dan setiap Rp loo milyar kredit yang dijarnin, Askrindo alcan mengalami kerugian sebesar Rp 8,588 milyar. Hal lain yang mencerminkan ketidakunggulaflnYa produk asuransi kredit bank adalah pada tahun 2000 produk asuransi kredít bank kurang diminati industni perbankan, tercermin dan jumlah Kredit Usaba Kecil (KUK) yang dijamin Askrindo hanya sebesar 1,22% dan total KUK yang disalurkan Bank.
Karena sifatnya yang beresiko tinggi dan tidak memberikan keuntungan bagi perusahaan penerbitnya mengakibatkan jenis asuransi kredit bank ini tidak memiliki dukungan reasuransi di pasaran reasuransi internasional. Padahal dukungan reasuranSi ini merupakan salah satu syarat yang harus dapat dipenuhi untuk suatu resiko sebelum resiko tersebut dapat ditutup. Selama ini dukungan reasuransi tersebut disecliakan oleh pihak pemerintah sebagai the last resort seperti yang dituangkan dalam surat Menteri Keuangarl No. B.4771MK tanggal 17 Juil 1974, tetapi setelah mengalami kerugian besar di tahun 1992 akibat kiaim yang harus dibayar, pemerintah tidak lagi menjadi the last resort bagi produk asuransi kredit bank miLik AskrindO. Sejak saat ¡tu PT Askrindo hanis melakukan usahanyft secara mumi sebagai suatu perusahaan yang han-is menghasilkan profit.
Dalam rangka mendapatkan profit tersebut, PT Askrindo melakukan diversifikasi produk, sumbangan dan diversifikasi produk ini mencapai 67,13% dañ total pendapatan premi di tahun 2001. Data tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran produk yang sangat signifikan.
Surety Bond dan Asuransi Kredit Perdagangan merupakan produk-produk diversifikasi produk yang memberikan kontnibusi premi yang signifikan. Hal ini disebabkan karena sifat kedua produk tersebut yang sesuai dengan kebutuhan pasar di Indonesia dimana produk bank garansi yang merupakan produk substitusi dad kedua produk tersebut menuntut persyaratan yang memberatkan kondisi keuangan suatu perusahaan dalarn meLakukani aktivitas usahanya seperti persyaraffin jaflhinafl uang kas sebesar 100% dad nilai bank garansi yang diterbitkan. Sementara pacla saat ini Indonesia sedang berada pada situasi pemulihan ekonomi setelah mengakimi krisis ekonomi yang sangat pa.rah yang mengakibatkan kemampuan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian disini adalah penurunan tingkat laba PT.Askrindo dad Rp 101 milyar di tahun 2000 menjadi hanya Rp 100 mUyan di tahun 2001. Hal ini disebabkan karena terjadinya pergeseran komponen aktiva dan aktiva lancar (current asset) berupa investasi ke aktiva temp (fixed asset), berupa gedung kantor pusat barn dan gedung kantor cabang. Hal tainnya adalLah semakin menurunnya pendapatan recoveries sementara rata-rata pertumbuhan biaya operasional naik lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan hasil underwriting. Rata-rata pertumbuhan biaya operasional dan tahun 1996-2001 adalah sebe sat 28,73%, sementara rata-rata pertumbuhan basil underwriting hanya sebesar 0,64%.
Dilihat dan perkembangan usaha dan kondisi keuangan perusahaan maka Asknindo akan mengalami kesuLitan di tahun-tahun yang alcan dating. Terlebih lagi dengan akan dimulainya Asean Free Trade Area (AFTA) di tahun 2003, Askrindo akan menghadapi pesaing-.pesaing barn dibidang asuransi keuangan, maka perubahan strategi yang mendasar didalam pengelolaan usahanya perlu diLakukan yaitu:
  1. Askrindo perlu melakukan ? DOWN SCOPING , dengan mengatur kembali, menstabilkan operasionalnya, serta mengembalikan kernampuan menciptakan laba.
  2. Untuk melaksanakan hal tersebut, tidak dapat dihindari Askrindo harus melakukan penghematan dengan pengurangan biaya secara ketat dan pengurangan asset untuk mengurangi tekanan biaya pada perusahaan.
  3. Askrindo hendaknya masuk ke segmen segmen usaha yang dikenal di pasaran asuransi intemasional sehingga dapat menjawab kebutuhan yang timbul seiring dengan era globalisasi, yaitu di bidang Surety Bond dan asuransi kredit perdagangan.
  4. Usaha asuransi kredit bank hendaknya dikelola secara terpisah dan pengelolaan usaha Asuransi Kredit Perdagangan dan Surety Bond.
  5. Mengingat perolehan pendapatan premi saat ini terbesar justru dan kantor pusatnya, maka Askrindo perlu meningkatkan kemampuan cabang cabangnya untuk meningkatkan peroIehanpremi yang aman resikonya.
  6. Langkah langkah efisiensi dan cost reduction harus lebìh diperhatikan daripada perubahan-perubahan produk atau peningkatan pangsa pasar asuransi kredit.
  7. Strategi yang perlu ditempuh Askrindo :
    • Penyempurnaan efisiensi operasional
    • Pemisahan pengelolaan produk asuransi kredit bank dan produk selain asuransi kredit bank (asuransi kredit perdagangan dan surety bond)
    • Pengurangan biaya.
    • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

 File Digital: 1

Shelf
 T6322-Neil J B Rarumangkay.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 105 pages : illustration ; 23 cm + appendiix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-17-615214748 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20452397