Premi fluktuasi nilai tukar mata uang untuk asuransi kerugian
Zulfikar;
Heru Sutojo, supervisor
([Publisher not identified]
, 2000)
|
Nilai tukar mata uang selalu berfluktuasi, tidak terkecuali dengan nilai tukar Rupiah yang juga selalu berfluktuasi terhadap nilai mata uang negara lain, seperti dengan Dolar Amerika Serikat ( USD ), Yen ( Jepang ) dan lain-lain. Fluktuasi nilai tukar mata uang ini, bila cukup besar dapat menimbulkan dampak yang cukup serius bagi dunia usaha, seperti pada kejadian pertengahan tahun 1997 yang berdampak pada munculnya krisis ekonomi yang banyak merugikan dunia usaha. Usaha Perasuransian di Indonesia, seperti Usaha Asuransi Kerugian juga tidak luput terkena dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang ini sebab Harga Pertanggungan pada Usaha Asuransi Kerugian tidak terbatas pada mata uang Rupiah saja, tetapi juga dapat dilakukan dengan mata uang negara lain, seperti dalam USD, Yen dan lain-lainnya. Dengan Adanya Harga Pertanggungan yang dinyatakan tidak dalam mata uang Rupiah, maka bagi perusahaan asuransi kerugian akan menghadapi resiko kerugian keuangan yang dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Terdapat Harga Pertanggungan yang dinyatakan dalam USD, misal; 50,000 USD untuk periode pertanggungan selama 12 bulan, dan pada awal periode pertanggungan dinyatakan nilai tukar 1 USD adalah sebesar Rp. 7.000,00; sehingga untuk pertanggungan ini, besarnya tanggung jawab perusahaan asuransi kerugian ( Penanggung ) maksimum adalah sebesar USD 50,000 atau Rp. 350.000.000,00. 2. Apabila dalam jangka waktu 6 bulan kemudian terjadi klaim total loss kerugian sebesar USD 50,000 dan pada saat itu nilai tukar 1 USD adalah sebesar Rp. 14.000, maka tanggung jawab Penanggung adalah : - Jika dalam USD tetap sebesar USD 50,000. - Namun dalam Rupiah naik menjadi Rp. 700.000.000,00 ( dua kali lipat pada saat awal pertanggungan ). Adanya peningkatan jumlah klaim yang harus dibayar oleh Penanggung tersebut tidak dikenakan premi, sebab di awal pertanggungan pembayaran premi telah dilakukan dengan niai tukar yang berlaku di awal pertanggungan. Ini tentunya menimbulkan kerugian bagi Penanggung karena adanya pembayaran klaim yang tidak dikenakan premi. Selain itu, hal ini dapat pula bertentangan dengan prinsip-prinsip asuransi yang menyatakan bahwa resiko yang dialihkan harus sebanding dengan premi yang dibayar, dan penanggung bertanggung bertanggung jawab atas resiko yang dialihkan dengan menerima imbalan premi. Disamping itu, fluktuasi nilai tukar mata uang juga dapat memunculkan beberapa permasalahan bagi Usaha Asuransi Kerugian, baik dari sisi penutupan asuransi ( aspek underwriting ) dan dari sisi pembayaran ganti rugi ( aspek klaim ), misalnya, antara lain : Dari Sisi Underwriting ( Penutupan Asuransi ) : a. Resiko Moral Hazard Tertanggung kemungkinan akan meningkat yang disebabkan munculnya beberapa kondisi, misalnya; kesulitan memperoleh bahan baku untuk berproduksi, turunnya volume penjualan dan bahkan dapat mengarah terjadinya kebangkrutan pada perusahaan Tertanggung. b. Penetapan Harga Pertanggungan ( HP) yang sesuai dengan Harga Pasar menjadi agak sulit karena tidak stabilnya nilai tukar Rupiah yang menyebabkan harga barang menjadi tidak stabil pula. Juga Pertanggungan cenderung menjadi Under Insurance ( Pertanggungan di Bawah Harga ) yang disebabkan harga-harga barang mengalami kenaikan.Dari Sisi Klaim Asuransi : a. Klaim-klaim Constructive Total Lost ( CTL ) diperkirakan meningkat, karena adanya kecenderungan harga-harga barang naik. b. Terjadinya perselisihan antara Penanggung dengan Tertanggung karena penyelesaian klaim menjadi bersifat prorata akibat faktor-faktor Under Insurance. c. Kesulitan-kesulitan dalam penyelesaian klaim untuk pertanggungan yang bersifat agreed value, replacement value, new for old dan sejenisnya akibat Harga Pertanggungan yang menjadi tidak sebanding pada waktu terjadi klaim dibandingkan pada waktu awal periode pertanggungan dilakukan. d. Secara keseluruhan, kondisi-kondisi tersebut diatas akan menyebabkan beban klaim diperkirakan akan meningkat di berbagai perusahaan asuransi. Guna mengatasi masalah-masalah tersebut, terutama berkaitan dengan pemenuhan prinsip-prinsip asuransi, maka studi karya akhir ini bertujuan menerapkan perhitungan premi untuk menjamin resiko-resiko yang timbul akibat dari fluktuasi nilai tukar mata uang pada pertanggungan asuransi kerugian. Metode perhitungan premi yang digunakan adalah dengan pendekatan Binomial Tree dan Formula dari Black & Scholes yang banyak dipakai dalam literaturliteratur untuk menentukan harga instrumen derivatif, seperti; harga put dan call options. Usaha Asuransi Kerugian dipilih karena produk asuransi kerugian cukup banyak ragam dan jumlahnya, serta harga pertanggungannya pun tidak terbatas dalam Rupiah. Dari hasil perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa perhitungan premi resiko fluktuasi mata uang, baik dengan menggunakan pendekatan Binomial Tree atau dengan Formula Black & Scholes dapat dilakukan dengan mudah karena data-data yang dibutuhkan mudah diperoleh. Namun, dari hasil pembahasan menunjukan bahwa hasil perhitungan premi tersebut harus disesuaikan lagi karena premi yang dibebankan cukup besar ( umumnya melebihi premi jaminan pokoknya ), sehingga dikhawatirkan Tertanggung merasa keberatan atas menerapan premi terebut. Salah satu saran yang diajukan adalah menerapkan faktor loss ratio ( perbandingan antara klaim dengan premi untuk resiko fluktuasi mata uang ) atas hasil perhitungan premi dari Metode Binomial Tree atau Black & Scholes. Penerapan faktor loss ratio ini perlu dipertimbangkan karena sebenarnya meskipun fluktuasi mata uang terjadi, namun apabila dalam periode pertanggungan tidak terjadi klaim, maka tidak ada ganti rugi yang akan dibayar oleh Penanggung. Oleh karena itu, penerapan faktor loss ratio ini perlu pula dilakukan untuk menerapkan premi yang seimbang dengan jaminan ganti rugi resiko fluktuasi mata uang yang dikaitkan dengan kemungkinan klaim yang terjadi atas pertanggungan pokoknya. Oleh karena itu, penerapan premi fluktuasi mata uang perlu diberlakukan, terutama untuk memenuhi prinsip-prinsip asuransi yang berazaskan keseimbangan antara resiko yang dialihkan dengan premi yang dibayar. Penerapan premi ini dapat diberlakukan pada Usaha Asuransi Kerugian sebagai suatu Jaminan Tambahan ( Extended Cover ), sehingga sifatnya merupakan suatu optional ( pilihan ) bagi Tertanggung, sedangkan untuk penetapan besarnya premi dapat dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk merumuskan perhitungan premi yang lebih adequate ( seimbang ) dengan resiko yang dialihkan. |
T10533-Zulfikar.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2000 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xi, 78 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-17-416774315 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20453484 |