ABSTRAK Karya akhir ini memiliki dua tujuan, pertama, meneliti hubungan keseimbangan jangkapanjang (long-run equilibrium relationships) dan hubungan jangka pendek (short-run relationships) antar indeks saham pasar modal Asia Timur (Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan Taiwan). Kedua, menganalisa dan menyusun struktur hubungan antarpasar modal Asia Timur. Rentang periode data mulai Agustus 1997 sampai dengan Desember2001. Adanya kecenderungan bahwa negara Asia Timur mengalami krisis ekonomi secarabersama-sama merupakan asumsi yang mendasari penelitian ini. Penelitian yang telah dilakukanoleh Tracy Yang (2002) menemukan bahwa ada kointegrasi antar pasar modal di Asia Timur.Metodologi yang digunakan untuk meneliti hubungan jangka panjang adalah Vector ErrorCorrection Model (VECM) dan prosedur Johansen-Juselius, sedangkan untuk meneliti hubunganjangka pendek digunakan metode Granger-Causality, Impulse Response, dan Forecast VarianceDecomposition.Hasil penelitian pada karya akhir ini menunjukkan bahwa pada terdapat satu persamaankointegrasi yang menunjukkan hubungan keseimbangan jangka panjang antar indeks sahampasar modal Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina dan Taiwan. Pasar modal Thailanddan Taiwan tidak terpengaruh oleh hubungan jangka panjang pasar modal Asia Timur. Namunpasar modal Indonesia, Malaysia, Korea, dan Philipina terpengaruh oleh hubungan jangkapanjang pasar modal Asia Timur.Dari hasil pengujian granger-causality didapat bahwa dalam jangka pendek, pasar Koreahanya dipengaruhi oleh pasar Thailand. Namun demikian, pasar Korea mempengaruhi banyakpasar Asia Timur lainnya, seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Philipina, dan Taiwan.Malaysia merupakan pasar Asia Timur yang banyak dipengaruhi oleh pasar Asia Timur,diantaranya Thailand, Indonesia, Korea, Philipina, dan Taiwan. Pasar Malaysia banyakmempengaruhi pasar modal lainnya, yaitu Thailand, Indonesia, Philipina, dan Taiwan.Pasar Taiwan dipengaruhi oleh pasar Korea dan Malaysia, dan Pasar Taiwan mempengaruhi pasar Indonesia, Malaysia, dan Philipina. Pasar Thailand dipengaruhi oleh pasar Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan Taiwan, dan pasar Thailand mempengaruhi pasar Indonesia, Korea, malaysia, dan Philipina. Pasar Indonesia dipengaruhi oleh pasar Thailand, Korea, Malaysia, dan Pliilipina, dan pasar Indonesia mempengaruhi pasar Thailand, Malaysia, dan Philipina. Pasar Philipina dipengaruhi oleh pasar Thailand, Indonesia, Korea, Malaysia, dan Taiwan.Berdasarkan hasil pengujian Granger-Causality juga didapat urutan terjadinya krisis di Asia Timur. Krisis Asia Timur terjadi pertama kali di Korea kemudian ke Taiwan ke Thailand ke Indonesia ke Malaysia dan terakhir ke Philipina.Analisa forecast variance decomposition menunjukkan bahwa Thailand merupakanvariabel yang paling exogenous. Presentase variance decomposition Thailand, sebesar 92.61persen dijelaskan oleh pasar Thailand sendiri. Philipina merupakan variabel yang palingendogenus. Persentase variance decomposition Philipina yang dijelaskan oleh pasar Philipinasebesar 42.66 persen. Pasar Thailand merupakan pasar Asia Timur yang memiliki banyakpengaruh terhadap pasar Asia Timur lainnya. Pasar Malaysia merupakan pasar endogenous keduasetelah pasar PhilipinaDari hasil analisa impulse response didapat bahwa dalam jangka pendek, pasar Thailand paling cepat merespon perubahan yang terjadi pada pasar Taiwan dibandingkan dengan pasarAsia Timur lainnya. Respon Indonesia terhadap perubahan yang terjadi pada Thailand terjadidalam kurun waktu dua hari. Taiwan merespon perubahan pasar Korea dalam kurun waktu duahari. Pasar Philipina paling cepat merespon perubahan pasar Taiwan dibandingkan dengan pasarAsia lainnya, yaitu dalam kurun waktu dua hari. |