Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh De Bondt dan Thaler (1985) dengan menggunakan data pasar modal Amerika Serikat (NYSE), telah menemukan suatu anomali baru yang bertentanggan dengan teori pasar efisiensi yang dikenal fenomena reaksi yang berlebihan (overreaction phenomenon). De Bondt dan Thaler menemukan bahwa saham saham yang menunjukkan tingkat pengembalian ekstrim positif (winner) atau negatif (loser) selama suatu periode akan mengalami pembalikan tingkat pengembalian (return) pada periode berikutnya atau return dari saham loser akan mengungguli saham winner. Pada penelitian ini, penulis akan mencoba mengamati apakah keberadaan anomali overreaction terdapat di Bursa Efek Jakarta khususnya pada sektor industri tekstil, perdagangan besar produksi, dan perdagangan eceran selama tahun 200 I sampai dengan tahun 2003 serta melihat apakah anomali overreaction yang terdapat di BEJ merniliki ciri-ciri yang sama dengan anomali overreaction yang ditemukan dalam penelitian sebelumnya oleh De Bondt-Thaler. Penelitian ini menggunakan data return saham yang terdapat pada industri tekstil, perdagangan besar produksi, dan perdagangan eceran sesuai dengan periode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode yang sama digunakan oleh De Bondt-Thaler yaitu menggunakan perhitungan saham-saham winner dan loser yaitu dengan menggunakan metode market adjusted excess returns dimana Oit - Rjt - Rmt, dimana winner dan loser portfolio dibentuk berdasarkan penerimaan return yang berlebihan dimasa lampau. Dengan membagi periode penelitian menjadi dua yaitu periode tiga bulanan dan periode tahunan untuk setiap periode pembentukan portofolio dan periode observasi portofolio. Proses selanjutnya adalah menguji tingkat pengembalian yang diamati dengan uji signifikansi tstudent. Berdasarkan pada perhitungan yang diperoleh, dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan periode tiga bulanan anomali overreaction tidak terjadi. Hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya hipotesis dari overreaction, dimana anomali overreaction terjadi apabila ACAR loser > 0 dan ACAR winner< 0, serta ACAR loser - ACAR winner>0, sedangkan berdasarkan perhitungan yang didapat pada akhir periode atau bulan ke-3 dari rata-rata replika pada akhir bulan ke-3 atau periode replika yang ada, nilai ACAR loser sebesar -0.07474 dan ACAR winner sebesar 0.022299, serta ACAR loser- ACAR winner sebesar -0.09704, dengan tingkat signifikasi setiap bulan atas nilai dan nilai selisih CAR loser dan winner dari seluruh replika yang ada yang sangat rendah dibawah nilai t-tabelnya sehingga pada periode ini anomali overreaction tidak tetjadi. Lain halnya dengan basil perhitungan yang menggunakan periode penelitian tahunan, gejala overreaction terlihat atau terjadi secara keseluruhan dalam seluruh periode dari replika yang ada. Dimana secara rata rata selama tahun 200 I sampai dengan 2003 ACAR winner < 0 untuk seluruh periode atau bulan pada periode penelitian, dengan ACAR winner pada akhir periode replika (bulan ke-12 atau bulan Desember) sebesar -0.09947 atau -9,947% dan ACAR loser > 0 dengan nilai ACAR loser pada akhir periode replika sebesar 0.710259 atau 71,0259%, serta nilai ACAR loser - ACAR winner > 0 dengan nilai Selisih ACAR loser dan winner pada akhir periode sebesar 0.809733 atau 80,9733% dengan tingkat signifikasi atas selisih CAR loser dan winner yang ada sangat signifikan sebesar 8.29438 pada akhir periode replika yaitu pada bulan ke-12 atau bulan Desember, diatas nilai t-tabel dengan taraf nyata 10% sebesar 3.077685. Maka hasil dari perhitungan dari dua rata-rata replika tersebut memenuhi hipotesis dari overreaction tetapi hanya pada hipotesis ketiga saja, dimana untuk hipotesis pertama dan kedua walaupun nilai ACAR winner< 0 dan ACAR loser> 0 tetapi tingkat signifikasinya dibawah nilai critical value-nya yaitu pada akhir tahun dengan tingkat signifikasi 10% tingkat signifikasi loser hanya sebesar 1.6792 < dari critical value-nya sebesar 1.886 dan signifikasi winner sebesar -0.1911 < dari critical value-nya sebesar -1.886, sehingga pada periode penelitian tahunan pun anomali overreaction tidak terjadi. |