Tari Tinikling adalah tari bambu yang dibawakan oleh sepasang penari yang berasal dari Filipina Tengah, Kepulauan Visayas, Pulau Leyte. Tari Tinikling unik dalam kostum, gerakan, penari dan alat musik sehingga digemari masyarakat dan menjadi populer di Filipina. Tari Tinikling merupakan perpaduan akulturasi dari kebudayaan lokal yaitu masyarakat Visayan dengan masyarakat Spanyol dan Amerika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui arti dan makna tari Tinikling pada kebudayaan masyarakat Filipina, untuk mengetahui bentuk dinamika tari Tinikling dalam kehidupan masyarakat Filipina dan untuk mengetahui adanya nilai nasionalisme pada tari Tinikling. Tari Tinikling mengalami 4 periode dalam perkembangannya yang tidak menghilangkan sisi estetika dengan bantuan kesiapan penari dalam gerakan menghindari pukulan bambu. Simbol warna dan bambu merujuk pada negara dan hasil alam. Tari Tinikling memiliki fungsi keagamaan, sosial, hiburan, sarana edukasi, pelestarian budaya dan komoditi pariwisata. Tari Tinikling berperan sebagai media komunikasi antara manusia, Tuhan dan alam. Tari Tinikling bisa dianggap sebagai tari nasional kebanggaan masyarakat Filipina karena sampai sekarang masih eksis dan ditarikan pada saat perayaan hari besar seperti hari kemerdekaan dan natal. Masyarakat Filipina menerima perubahan tari Tinikling karena menyatukan hubungan mereka. Nilai yang terkandung dalam tari adalah nilai estetika, nilai religius dan nilai nasionalisme. Lembaga formal dan non formal menerapkan kurikulum di Sekolah dan Universitas tentang seni tari demi keberlangsungan tari Tinikling.Kata kunci:Tari Tinikling, masyarakat Visayan, nilai nasionalisme. Tinikling dance has unique in costume, movement, dancers and musical instruments so that very popular in the Philippines. Tinikling dance is a blend of acculturation from local culture that is Visayan with Spanish and American. The purpose of this study is to determine the meaning and significance of cultural on Philippines society, to determine the form of dynamic in Tinikling dance on Philippines society and to determine the existence of nationalism value in Tinikling dance. Tinikling dance experienced four periods in its development that does not eliminate the aesthetic side with the help of the readiness of dancers in motion to avoid the puch of bamboo. The symbol of colors and bamboo refers to the country and natural products. The Tinikling dance has the function of religious, social, entertainment, educational, cultural preservation and tourism commodities. Tinikling dance acts as a medium of communication between man, God and nature. Tinikling dance can be considered as the national dance of community pride in the Philippines because until now it still exist and danced during big celebration such as the Independence Day and Christmas. The Philippines society accept changes in Tinikling dance because it unites their relationship. The values contained in the dance is the aesthetic value, the value of religious and nationalism value. Formal and informal institutions implementing the curriculum in schools and universities about the art of dance for the continuation of Tinikling dance.Key words Tinikling dance, Visayan society, nationalism value. |