Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang mengedepankan upaya promotif dan preventif yang bertujuan untuk mewujudkan kecamatan sehat. Dokter Umum, bidan dan perawat merupakan tenaga kesehatan penolong persalinan yang wajib tersedia di puskesmas. Provinsi Banten merupakan provinsi yang ada di Indonesia Barat yang puskesmas tanpa dokter umumnya paling banyak 34,63 . Salah satu Kabupaten di Provinsi Banten yang juga mengalami masalah minimnya dokter umum adalah Kabupaten Lebak yang merupakan daerah tertinggal dan mempunyai indeks pembangunan manusia paling rendah di Provinsi Banten. Kabupaten Lebak mempunyai wilayah geografis paling luas sehingga membutuhkan densitas dokter umum lebih banyak tetapi densitas dokter umum di Lebak paling rendah dibandingkan densitas dokter umum di daerah lainnya di Provinsi Banten yang disebabkan minimnya dokter umum yang masuk ke Lebak. Selama tahun 2011-2016 terdapat 6 enam orang dokter umum yang pindah dari Lebak dan tidak ada satupun dokter umum yang masuk ke Lebak. Minimnya dokter umum tersebut harus diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dengan cara meningkatkan upaya retensi kerja dokter umum di puskesmas terpencil di Lebak. Upaya-upaya retensi kerja yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak antara lain dukungan akses ke pengembangan kapasitas profesional, bimbingan klinis bagi dokter baru, serta memberikan kebebasan dalam menjalankan pekerjaannya. Faktor determinan lainnya adalah faktor personal seperti tertarik gaya hidup rural, lingkungan yang baik untuk membesarkan anak, biaya hidup rendah dan keterikatan personal dengan masyarakat, pengakuan dari masyakarat setempat, serta keinginan membuat sesuatu hal yang beda Altruism . A community health center puskesmas is a primary health service facility which provides promotive and preventive measures in creating a healthy subdistrict. General practitioner, midwive and nurse are medical workers who assist birth and whose existence are mandatory in puskesmas. Banten Province is a province in West Indonesia which has the highest prevalence of puskesmas without general practitioner 34.63 . One of the districts in Banten Province which also experiences the lack of general practitioner is the Lebak District, which is a least developed area, and which human development index is the lowest in the entire province. Lebak District has the widest geographic area, which therefore needs more density of general practitioner, and yet it has the lowest as compared to that of other areas in Banten Province due to the low rate of general practitioners coming into the area. Throughout 2011 2016, there were 6 six general practitioners moving out from Lebak, and none moved into the area. This condition of lack of general practitioner needs to be addressed by the Lebak District Government by increasing measures to retain general practitioners in remote puskesmas in the district. Work retention measures that can be conducted by the Lebak District Government may include providing access to professional capacity development, clinical coaching for new doctors, as well as granting some flexibility to the doctors in carrying out their duties. Other determinant factors include personal ones, such as interest in rural life, a good environment to raise children, low cost of living, and personal bond with the local community, recognition from the local community, as well as the desire to make something different altruism. |