Meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada anak dengan borderline intellectual functioning di tingkat sekolah dasar melalui dialectical behavior therapy (DBT) = Increasing emotion regulation skills in elementary school student with borderline intellectual functioning with dialectical behavior therapy (DBT)
Kara Andrea Handali;
Linda Primana, supervisor; Lucia Retno Mursitolaksmi, examiner; Puji Lestari Suharso, examiner
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017)
|
Salah satu penyebab masalah penyesuaian diri yang dialami anak dengan borderline intellectual functioning (BIF) di sekolah adalah disregulasi emosi. Masalah disregulasi emosi anak dengan BIF dipengaruhi oleh hambatan fungsi eksekutif, yaitu dalam hal pengarahan atensi, kemampuan inhibisi, dan working memory. Hambatan ini membatasi kemampuan anak dalam mengidentifikasi emosi, menginterpretasi situasi sosial, serta mengambil keputusan pada situasi sosial, yang merupakan dasar dari kemampuan regulasi emosi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa Dialectical Behavior Therapy (DBT) dapat mengatasi disregulasi emosi pada klien dengan keterbatasan intelektual, termasuk BIF. DBT mengajarkan anak berbagai strategi regulasi emosi melalui hal-hal konkret, sehingga intervensi ini sesuai bagi anak dengan hambatan kognitif seperti BIF. Penelitian ini merupakan single-subject study yang bertujuan untuk melihat efektivitas pelatihan keterampilan DBT dalam meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak dengan BIF di tingkat SD. Modul yang diterapkan telah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik anak dengan BIF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan keterampilan DBT efektif dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi anak dengan BIF di tingkat SD (Z=-2.023, p<0.05, r=-0.64). Emotion dysregulation is one of the main factors that caused school adjustment problem in children with borderline intellectual functioning (BIF). Emotion dysregulation problem in this population is influenced by their limited executive functioning (EF), such as attention, inhibitory control, and working memory. Their lack of EF limited their ability to identify emotions, interpret social cues, and make decisions in social situations. Dialectical behaviour therapy (DBT) has been shown to effectively increase emotion regulation skills in client with intellectual disability, including BIF. DBT allows children to learn various emotion regulation strategies through concrete experiences, which is suitable for this population. This is a single-case study to examine the effectivity of DBT skills training in increasing emotion regulation skills in children with BIF. Training skills module used in this research had been adapted to suit BIF characteristics. The result of the study showed that DBT training skills was able to increase emotion regulation skills significantly (Z = -2.023, p < 0.05, r = -0.64). |
![]()
|
No. Panggil : | T47711 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 100 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T47711 | 15-17-379297792 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20454874 |