ABSTRAK Diare menempati urutan kelima dalam 10 penyakit penyebab kematian di dunia dandiperkirakan 4 milyar kasus diare terjadi di dunia pada tahun 2007 serta 2,2 jutadiantaranya meninggal. Kejadian diare di Kabupaten Lampung Tengah meningkatpada tahun 2015 tetapi mengalami penurunan pada tahun 2016, begitu juga kejadiandiare di Puskesmas Kotagajah meningkat pada tahun 2015 dan menurun secaradrastis pada tahun 2016. Salah satu upaya dalam menurunkan kejadian diare adalahdengan melaksanakan Open Defecation Free/ODF pada masyarakat. Penelitian inibertujuan menganalisis perbedaan kejadian diare dan faktor-faktor yang berhubunganterhadap kejadian diare pada Puskesmas belum ODF (Puskesmas Simbarwaringin)dan Puskesmas ODF (Puskesmas Kotagajah). Desain penelitian yang digunakancross sectional, bersifat observasi deskriptif dan merupakan studi komparatifterhadap kejadian diare pada Puskesmas belum ODF dan puskesmas ODF denganjumlah 100 sampel. Hasil analisis bivariat proporsi perbedaan terhadap kejadiandiare pada Puskesmas belum ODF dan Puskesmas ODF berhubungan signifikan(p=0,001), OR=5,31 (95% CI:1,913-14,745). Hasil analisis multivariat menunjukkankondisi fisik SAB (p=0,000) dan OR=42,25 (95% CI:11,810-189,034) setelahdikontrol variabel tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, CTPS setelah BAB,memotong kuku, kondisi fisik jamban, TPS dan SPAL. Kesimpulannya proporsikejadian diare pada Puskesmas belum ODF mempunyai peluang 5,31 kali lebih besardibandingkan pada Puskesmas ODF. Sebaiknya dilakukan peningkatan pengetahuanpada masyarakat dan perilaku ODF selalu diterapkan oleh masyarakat sebagai salahsatu cara pencegahan kejadian diare dan upaya menuju sanitasi total. ABSTRACT Diarrhea ranks the fifth in 10 causes of death in the world and was estimated 4billion cases of diarrhea occured in the world in 2007 and 2.2 million of them weredied. The incidence of diarrhea in Central Lampung increased in 2015 but decreasedin 2016, as well as the incidence of diarrhea in Kotagajah Puskesmas increased in2015 and decreased drastically in 2016. Effort in reducing the incidence of diarrheais by implementing Open Defecation Free/ODF to the community. This research isaimed to analyze the differences of diarrhea incidence and the related factors to theoccurrences of diarrhea at non ODF Puskesmas (Puskesmas Simbarwaringin) andODF Puskesmas (Puskesmas Kotagajah). This research is using cross sectionaldesign, descriptive observation and comparative study on the incidence of diarrhea atnon ODF Puskesmas and ODF Puskesmas which consisted 100 samples. Bivariateanalysis of the proportion of the difference to the incidence of diarrhea at non ODFPuskesmas and ODF Puskesmas has significant correlation (p = 0,001), OR = 5,31(95% CI: 1,913-14,745). Multivariate analysis showed physical condition of SAB (p= 0,000) and OR = 42,25 (95% CI: 11,810-189,034) after controlled by variable ofeducation level, income level, CTPS after defecate, nail cut, physical condition oftoilet, TPS and SPAL. In conclusion, the proportion of diarrhea occurrences at thenon ODF Puskesmas is 5.31 times greater than in ODF Puskesmas. It is better toincrease knowledge on the community and the behavior of ODF is always applied bythe community as a way to prevent the occurrences of diarrhea and efforts towardstotal sanitation. |