Analisis Perilaku Ketahanan Nasional Menggunakan Cusp Catastrophe melalui Himpunan Kesejahteraan dan Keamanan (Studi Kasus Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono Periode 2009 s.d 2014) = Analysis National Resilience Behavior Using Cusp Catastrophe through The Set of Welfare and Security (Case Study on Susilo Bambang Yudhoyono's Government on Period 2009 until 2014).
Aritonang, Edison Guntur;
Tb. Ronny Rahman Nitibaskara, supervisor; Wan Usman, supervisor; Burhan Djabir Magenda, examiner; Margaretha Hanita, examiner
([Publisher not identified]
, 2017)
|
ABSTRAK Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono SBY tidak mengalami peralihan kekuasaan seperti pemerintahan sebelumnya melalui suatu goncangan catastrophe peristiwa, termasuk pemerintahan Presiden Soekarno. Baik masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri maupun SBY terdapat goncangan, tetapi tidak mengalami peralihan. Masa pemerintahan Presiden Megawati yang berlangsung tiga tahun harus berakhir melalui Pemilu 2004. Untuk mengukur perilaku ketahanan nasional menggunakan model cusp catastrophe dari teori katastrofe, masa pemerintahan Presiden Megawati memiliki time series yang pendek sehingga masa pemerintahan Presiden SBY yang dipilih. Pengukuran perilaku ketahanan nasional melalui faktor kontrol kesejahteraan dan keamanan dapat dilakukan karena didefenisikan sebagai asas yang dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Hasil pengukuran pada masa pemerintahan Presiden SBY periode 2009 s.d 2014 menggunakan metode GEneral Multivariate CATastrophe GEMCAT melalui Aplikasi Bahasa R, menunjukkan seluruh titik berada pada are bifurkasi dengan flag bimodality sebagai perilakunya. ABSTRACT The government of Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) did not have a power shift like the previous government through a catastrophe of events, including the President Soekarno's government. Both of President Megawati Sukarnoputri and SBY's gonvernment, there is a shock, but there was not a transition. The three year term of President Megawati's government must end through the 2004 elections. To measure the national resilience behavior using cusp catastrophe model of catastrophe theory, President Megawati's government had a short time series, so that the President SBY's government was chosen. Measurement of national resilience behavior through welfare and security as the control factors can be done, because it is defined as a distinguishable but inseparable principle. The result of measurement during the President SBY's government for the period of 2009 untill 2014 using GEneral Multivariate CATastrophe (GEMCAT) method through R Language Application, shows that all points are on bifurcation area with bimodality flag as the behavior. |
T-Edison Guntur Aritonang.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | Ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 128 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 136-18-165690874 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20455084 |