:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pajanan Bising Kereta Api terhadap Gangguan Fungsi Pendengaran Siswa SDN Kebon Baru 07 Pagi dan SDN Kebon Baru 09 Pagi Kecamatan Tebet Jakarta Selatan Tahun 2017 = Noise Exposure of Train against Hearing Function Impairment of Student in SDN Kebon Baru 07 Pagi and SDN Kebon Baru 09 Pagi Tebet South Jakarta 2017.

Denissa Rahayu Ningtyas; R. Budi Haryanto, supervisor; Budi Hartono, examiner; Sri Tjahyani Budi Utami, examiner; Heri Nugroho, examiner ([Publisher not identified] , 2017)

 Abstrak

ABSTRAK
Pada tahun 1998 WHO memaparkan bahwa sebanyak 2,1 penduduk dunia yaitu sekitar 120 juta orang mengalami ketulian. Sebanyak 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara dan 850.000 atau 0,4 penduduknya berada di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, sejumlah sarana dibangun demi meningkatkan akses terhadap transportasi tersebut. Sejumlah pemukiman dan fasilitas umum seperti sekolah pun menjadi semakin dekat dengan sarana transportasi terutama kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan bising kereta api terhadap fungsi pendengaran siswa terutama kelas 4 dan 5. Penelitian ini bersifat cross-sectional dan sebanyak 70 siswa diwawancara dan dilakukan pemeriksaan audiometri. Kebisingan diukur dengan menggunakan Sound Level Meter sebanyak 36 titik pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dari kereta api dengan gangguan fungsi pendengaran siswa. Namun, adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya dan penggunaan earphone/headset memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi pendengaran siswa. Pemeriksaan pendengaran secara berkala bagi siswa sangat dianjurkan untuk mengantisipasi gangguan dimasa yang akan datang. Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan pajanan bising perlu dilakukan oleh pihak puskesmas setempat bekerja sama dengan sekolah. Pada tahun 1998 WHO memaparkan bahwa sebanyak 2,1 penduduk dunia yaitu sekitar 120 juta orang mengalami ketulian. Sebanyak 25 juta diantaranya berada di Asia Tenggara dan 850.000 atau 0,4 penduduknya berada di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, sejumlah sarana dibangun demi meningkatkan akses terhadap transportasi tersebut. Sejumlah pemukiman dan fasilitas umum seperti sekolah pun menjadi semakin dekat dengan sarana transportasi terutama kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pajanan bising kereta api terhadap fungsi pendengaran siswa terutama kelas 4 dan 5. Penelitian ini bersifat cross-sectional dan sebanyak 70 siswa diwawancara dan dilakukan pemeriksaan audiometri. Kebisingan diukur dengan menggunakan Sound Level Meter sebanyak 36 titik pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dari kereta api dengan gangguan fungsi pendengaran siswa. Namun, adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya dan penggunaan earphone/headset memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan fungsi pendengaran siswa. Pemeriksaan pendengaran secara berkala bagi siswa sangat dianjurkan untuk mengantisipasi gangguan dimasa yang akan datang. Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan dengan pajanan bising perlu dilakukan oleh pihak puskesmas setempat bekerja sama dengan sekolah.

ABSTRACT
In 1998, World Health Organization WHO explained that 2,1 of world's population which is about 120 million people suffered from deafness. Around 25 million who suffered from deafness are people in Southeast Asia and 850.000 people are from Indonesia. Along with technological advancement of transportation, more public facilities are build to improve access with the transportation. Number of houses and public facilities such as schools become closer to the train railways. This research aimed to find out the influence of noise intensity from the train against hearing function impairment especially in 4th and 5th grade. This cross sectional research collected data by interviewed 70 students and did the audiometry examination. The noise intensity were measured by using sound level meter and 36 points are measured inside the classes. The result of this research showed that there was no significant correlation between noise intensity from the train and hearing function impairment of student. However, history of ear infection and using earphone headset have significant correlations with hearing function impairment. Do hearing check regularly is recommended for students to anticipate future disruptions. Health examination related to noise exposure is important to do regularly by the health provider and school.

 File Digital: 1

Shelf
 T47828-Denissa Rahayu Ningtyas.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T47828
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xviii, 130 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T47828 136-17-136112151 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20455118