Perbandingan sebaran permukiman kumuh terhadap tingkat kriminalitas di kota administrasi Jakarta Timur = Comparison of the distribution of slums to crime rate in The City Administration of East Jakarta
Tatik Sutiyarsi;
Raldi Hendro Toro Seputro Koestoer, supervisor; Dewi Susiloningtyas, supervisor; Dewi Susiloningtyas, examiner; Tito Latif Indra, examiner
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017)
|
Peningkatan jumlah penduduk kota yang disebabkan oleh urbanisasi maupun pertumbuhan alami, mendorong peningkatan kebutuhan akan lahan untuk permukiman sedangkan lahan kota terbatas sehingga terbentuk permukiman kumuh. Permukiman kumuh menjadi masalah yang serius karena keberadaannya dianggap sebagai pemicu masalah sosial. Jakarta Timur periode 2008-2011 terdapat 75 RW kumuh dan berkurang pada tahun 2014 menjadi 40 RW Kumuh. Penelitian ini selain mengetahui distribusi spasial permukiman kumuh juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan penduduk terhadap permukiman kumuh dan hubungan permukiman kumuh terhadap tingkat kriminal di Jakarta Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah dan kepadatan penduduk pada periode 2008-2014 di Jakarta Timur, akan tetapi tidak terjadi peningkatan luas permukiman kumuh, hal ini disebabkan oleh adanya relokasi warga ke rumah susun, pembangunan kampung deret maupun perbaikan permukiman kumuh slum upgrading. Hasil overlay peta menunjukkan terdapat hubungan searah antara kriminalitas dan luas permukiman kumuh yang ditandai dengan tingkat kriminalitas yang tinggi di beberapa wilayah kecamatan yang mempunyai RW kumuh yang luas. An increasing number of urban dwellers tend to encroach land for settlements of restricted urban area to form slums. Such Slums are a serious problem because their existence impact on and trigger social issues. These occur in the case of East Jakarta 2008 2011 period which is 75 slum hamlets and decreased by 2014 to 40 hamlets. This research aims to dig up any relation between population density to slum settlement and slum relation to crime in East Jakarta.The method employs quantitative descriptive approach with spatial analyses. The result shows that there is an increase on population but not followed by slum emergence and there is an indirect relationship between crime and slum area which is marked with high crime rate in some area hamlets which are scattered in areas with large slum distribution. |
T48808-Tatik Sutiyarsi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T48808 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ara rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 111 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T48808 | 136-18-263546595 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20455371 |