Ruang Teror pada Labirin Kampung Pulo = Space of Terror in Labyrinth of Kampung Pulo.
Coriesta Dian Sulistiani;
Gunawan Tjahjono, supervisor; Paramita Atmodiwirjo, supervisor; Yandi Andri Yatmo, examiner; Sonny Sutanto, examiner
([Publisher not identified]
, 2015)
|
ABSTRAK Ruang terbentuk tak hanya dipengaruhi oleh suatu geometri yang teraga semata, tetapi terdapat dimensi lain yang mempengaruhi. Dimensi lain ini berkaitan dengan Kendali. Formalisasi ruang merupakan bentuk menanamkan citra kendali pada ruang yang dilakukan dengan memberikan simbol-simbol batas kuasa. Akan tetapi ketertutupan dari batas kuasa ini justru menegaskan keberadaan the Other yang merupakan ancaman bagi the Body. Ancaman ini hadir di dalam realita keseharian the Body berupa dualitas kendali antara the Body dan the Other yang menyebabkan terjadinya intellectual uncertainty. Intellectual uncertainty inilah penanda adanya guncangan yang dilakukan dengan tujuan menciptakan intimidasi kendali atau rasa takut di dalam ruang. Dalam keseharian, dualitas yang terkandung pada formalitas ruang menjadi realita yang diulang berkali-kali, keberadaan kendali the Other di dalam ruang kendali the Body menghantui the Body sehingga berakibat rasa takut yang berlipat-lipat. Dengan kata lain, menghadirkan kendali the Other dalam formalisasi ruang keseharian merupakan penciptaan Ruang Teror. Labirin merangkum Ruang Teror dalam bentuk sebuah perjalanan melalui ruang dan waktu yang menghadirkan the Body dan the Other secara bersamaan. ABSTRACT The creation of space is not only influenced by merely the tangible geometry, but also by the dimension of power. This dimension is related to the control. The formalization of space is like embeding an image of power in space by giving the symbols of control limits. However, the closure of this limit confirms the existence of the Other which is a kind of threat for the Body rsquo s existence. This threat presents in the Body rsquo s everyday reality by becoming a duality of control between the Body and the Other which leads the Body rsquo s mind to intellectual uncertainty. This intellectuals uncertainty marks the existence of the trembles which is purposedly created to stimulate some intimidations or just some fear to appear in space. In everyday life, the duality in the formality of space becomes reality which is repeated, the existence of the power of the Other in the Body's space haunts the Body to cause fear greater. In other words, to present the power of the Other in the formalization of everyday space is equal to create the Space of Terror. Labyrinth brings the concept of the Space of Terror into reality as a passage through space and time which the Body and the Other could present in one time. |
T48920-Coriesta Dian Sulistiani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T48920 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2015 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 86 pages : illustration ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T48920 | 15-18-771485883 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20455421 |