ABSTRAK Pentingnya supply chain collaboration melalui information sharing telah banyak dipelajari dalam literatur sebagai tools yang ampuh guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses rantai pasok. Diketahui bahwa na ve forecasting tidak cukup untuk memprediksi demand secara akurat. SC partner mulai menyadari pentingnya pertukaran relevant information yang dapat membantu partner SC meningkatkan kinerja supply chain cost, quality response . Pertanyaannya kemudian adalah jenis informasi apa yang harus dibagikan dan bagaimana prioritasnya. Informasi ini pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda, oleh karena itu partner SC perlu memahami dengan baik bisnis dan supply chain design nya untuk menentukan tingkat kolaborasi yang relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis informasi yang relevan dalam information sharing menggunakan model AHP sehingga peringkat prioritas informasi dapat diketahui. Dalam hal ini menilai kontribusi informasi tersebut dalam perbaikan kinerja SC. Model ini kemudian diimplementasikan berdasarkan studi kasus pada perdagangan bahan kimia Industri di PT. Jebsen Jessen Ingredients Indonesia untuk selanjutnya ditentukan tingkat kolaborasi dengan mitra SC. Dari studi kasus, terungkap bahwa prioritas informasi dapat membantu perusahaan untuk menentukan keputusan mengenai level kolaborasi. ABSTRACT The significance of collaboration through information sharing among supply chain has been sufficiently stressed in the recent literature as a powerful tool for increasing efficiency and effectiveness of supply chain processes. Since it has been recognized that na ve forecasting is not sufficient to predict the demand, supply chain members have found it very important to exchange relevant information that will help SC member to enhance supply chain performance cost, quality response . The question is then, what information should be shared and the priorities. This information differs widely in term of their characteristic and criteria, therefore SC member needs to understand their business and determine relevant level of collaboration. This study aim to analyses type of information which relevant in the information sharing and using AHP model to ranks available information in terms of their contribution to improve SC performance. The model is then implemented based on case studies in chemicals trading, PT. Jebsen Jessen Ingredient Indonesia and subsequently determine level of collaboration with their SC partner. From the case studies, it was revealed that prioritized information can help the firm to make decision on SC collaborative arrangement for information exchange. |