ABSTRAK Pendahuluan. Indonesia menerapkan program internship dokter Indonesia sejaktahun 2010 dengan tujuan pemahiran kompetensi dokter umum yang baru lulus.Salah satu permasalahan dalam program internship adalah kelayakan wahana.Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh kelayakan wahana terhadap kompetensidokter Indonesia.Metode. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data penelitian AssesmenProgram Internship Dokter Indonesia 2015 yang dilakukan oleh Badan Penelitiandan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia denganmenggunakan desain potong lintang. Data diambil dari peserta internship dan datawahana yang berada di 9 Kabupaten yang terpilih berdasarkan metode samplingproportional probability to size (PPS). Analisis yang digunakan adalah analisisjalur dimana ingin dilihat pengaruh langsung maupun tidak langsung dari wahanaterhadap peningkatan kompetensi yang terdiri dari pengetahuan upaya kesehatanmasyarakat, upaya kesehatan perorangan, kemampuan diagnosa dan kemampuantindakan dokter internship.Hasil. Dari 9 kabupaten tersebut, wahana terbagi menjadi empat kategori yaitu: rstidak layak pkm tidak layak (3 wahana), rs tidak layak pkm layak (1 wahana), rslayak pkm tidak layak (2 wahana) dan rs layak pkm layak (3 wahana). Untukpengaruh wahana terhadap pengetahuan upaya kesehatan masyarakat secarastatistik bernilai signifikan dengan kategori wahana yang memiliki puskesmaslayak menghasilkan peningkatan nilai ukm lebih baik dibandingkan kategorilainnya. Untuk pengaruh wahana terhadap pengetahuan upaya kesehatanperorangan, diagnosa dan tindakan secara statistik tidak bernilai signifikan.Kesimpulan. Tempat penempatan / wahana merupakan salah satu komponenpenting dalam program internship dokter indonesia, hal ini dibuktikan denganadanya peningkatan kompetensi pengetahuan dan tindakan pada peserta internshipdi masing-masing kategori wahana. Peningkatan pengetahuan upaya kesehatanmasyarakat karena pengaruh wahana lebih besar terjadi pada wahana dengankategori puskesmas layak, sedangkan peningkatan pengetahuan upaya kesehatanperorangan karena pengaruh wahana hampir merata pada semua kategori wahana.Untuk peningkatan kemampuan diagnosa karena pengaruh wahana dapat dilihatdari jalur langsung ataupun jalur tidak langsung melalui pengaruh pengetahuanupaya kesehatan perorangan dan walaupun tidak signifikan secara statistik,peningkatannya juga terjadi pada seluruh wahana. Dan peningkatan kemampuantindakan karena pengatuh wahana dapat dilihat dari jalur langsung ataupun jalurtidak langsung melalui pengaruh pengetahuan upaya perorangan dan jalur tidaklangsung melalui pengaruh kemampuan diagnosa. ABSTRACT Introduction. Indonesian medical internship program has been adopted inIndonesia since 2010 with aim to exercise medical competency of the newlygraduated general practitioner. One of the critical problems in internship programis the feasibility of medical internship training facilities. Thus, this study was toreveal the influence of medical internship training facilities feasibility onIndonesian doctor competency.Method. This study was a further analysis of research data Asesmen ProgramInternship Dokter Indonesia 2015 previously done by National Institute of HealthResearch Development Indonesian Ministry of Health using cross sectional studydesign. The data was taken from internship participants and training facilities in 9chosen districts based on sampling method proportional probability to size (PPS).Analysis was using pathway analysis to see both direct and indirect influence oftraining facilities on competence improvement, consisted of public healthknowledge, personal health care, diagnosis and intervention skills.Results. Of all 9 districts, training facilities were divided into 4 categories:improper hospital- improper public health center (3 facilities), improper hospitalproperpublic health center (1 facility), proper hospital-improper public healthcenter (2 facilities), and proper hospital-proper public health center (3 facilities).The influence of training facility on intern knowledge showed significant results, inwhich facilities with proper public health center improved public health knowledgescore better than other categories. On the other hand, the influence of trainingfacility on personal health care, diagnosis, and intervention skills was notsignificant.Conclusion. Training facility is one of important components in Indonesianmedical internship program, as it was proven by improvement of intern knowledgeand intervention skills in each training facility categories. Improvement of publichealth knowledge contributed by training facility is higher in facilities with properpublic health center, while improvement of personal health care knowledge issimilar in almost all facilities. Improvement of diagnosis skill contributed bytraining facility can be seen in both direct and indirect pathways through increasedpersonal health care knowledge, despite statistically not significant, improvementwas found in all facilities. Improvement of intervention skill contributed by trainingfacility can be seen in both direct and indirect pathways through increased personalhealth care knowledge and in indirect pathway through increased diagnosis skill. |