Third place memanfaatkan coffee shop sebagai tempat kerja = Third place utilizing coffee shop as a workplace
Rifqi Pratama Putra;
Hendrajaya Isnaeni, supervisor; Sihombing, Antony, examiner; Teguh Utomo Atmoko, examiner
([Publisher not identified]
, 2017)
|
ABSTRAK Third place adalah tempat pemenuh kebutuhan dan aktivitas komplementer di luar first place dan second place. Seiring perkembangan zaman, teknologi dan informasi semakin mudah diakses. Hal tersebut berdampak terhadap bagaimana gaya bekerja zaman sekarang. Third place yang awalnya merupakan tempat berkumpul untuk melepas lelah dan stress serta bersosialisasi, hadir sebagai pilihan tempat untuk bekerja. Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji mengapa fenomena pemanfaatan coffee shop sebagai tempat kerja dapat terjadi, dan faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut. Dari kajian teori serta studi kasus yang dilakukan pada coffee shop yang ada di kawasan Jakarta Selatan, terlihat bahwa pengunjung memperlakukan coffee shop sebagaimana fungsi third place. Namun, sebagian pengunjung yang datang ke coffee shop mendapatkan experience yang memberikan meaning bahwa tempat tersebut dapat dimanfaatkan sebagai tempat kerja. Untuk menjawabnya, dilakukan pengamatan terhadap elemen ruang maupun non-ruang dari coffee shop yang membuktikan kondisinya sebagai third place sekaligus melihat pemanfaatnya sebagai tempat kerja. ABSTRACT Third place is a place which fulfills complementary needs and activities beyond the first place and second place. As time progressed, technology and information have became more accessible. It has a significant impact on today rsquo s working ethic. Third place which was originally a place to gather, relieve stress and also socialize, presents as an option of workplace. This thesis aims to examine why the phenomenon of utilizing coffee shop as a workplace occurs and what factors affecting the phenomenon. Through the literatures and case studies conducted on coffee shops around South Jakarta, it appears that the users treat coffee shop the way a third place should be. However, some of them get experience which gives meaning of coffee shop as a workplace. Responding the phenomenon, it is necessary to observe the spatial and also non spatial elements that prove the condition of coffee shop as a third place and at same time seeing it as a workplace. |
S67972-Rifqi Pratama Putra .pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S67972 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 80 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S67972 | 14-19-607362736 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20457155 |