ABSTRAKForeign Direct Investment FDI sebagai sebuah aktivitas investasi asing di mana terdapat pihak pada satu negara yang berperan sebagai investor ke pihak atau negara tujuan yang menjadi target investasi. Asumsi umum yang terbangun tentang FDI adalah negara ndash; negara maju sebagai sumber investasi ke negara ndash; negara berkembang, namun semenjak tahun 1980 tren negara ndash; negara berkembang sebagai sumber investasi mulai terlihat. Pada akhir tahun 2015, Asia Tenggara dan ASEAN mencatatkan pertumbuhan investasi ke luar sebesar 77 dan 103 . Fenomena ini mengungkapkan bahwa negara ndash; negara Asia Tenggara sudah memiliki kemampuan investasi asing yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Produk Domestik Bruto, Tabungan Negara, Cadangan Devisa, Ekspor, FDI Inflows, Inflasi, dan Nilai Tukar terhadap tingkat Foreign Direct Investment Outflows sembilan negara Asia Tenggara Periode 2006 ndash; 2015. Total sampel yang digunakan adalah sebanyak sembilan negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Model penelitian adalah data panel dengan metode uji efek tetap, uji stasioneritas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel Produk Domestik Bruto, Tabungan Negara, Cadangan Devisa, dan FDI Inflows memiliki pengaruh positif, sedangkan Ekspor, Inflasi, dan Nilai Tukar memiliki pengaruh negatif. ABSTRACTForeign Direct Investment is an investing activity where there are parties from home country that act as an investor to a targeted countries as a host country. General assumption that holds up FDI is those developed countries will always act as a source of investment to developing countries. Nevertheless, developing countries are showing an increasing trend of investing abroad since 1980s. By the end of 2015, Southeast Asia and ASEAN countries jotted down 77 and 103 of investment growth. This phenomenon showed that Southeast Asia countries are capable to act as source of investment to other countries. This study examines the impact of Gross Domestic Product, Saving, Reserve, Export, Foreign Direct Investment Inflows, Inflation, and Exchange Rate on Foreign Direct Investment Outflows in nine Southeast Asia SEA countries for period year 2006 ndash 2015. The countries used as sample are Brunei Darussalam, Philippines, Indonesia, Cambodia, Laos, Malaysia, Singapore, Thailand, and Vietnam. The model used here is panel data with fixed effect method, stationarity test, classical assumptions test, and hypothesis test. The result showed that Gross Domestic Product, Saving, Reserve, and Foreign Direct Investment Inflows showed positive impact yet export, inflation, and exchange rate showed negative impact. |