ABSTRACT This undergraduate thesis focuses on Atlanta, a television developed by Donald Glover. Through the mix of contextual and textual analysis, this research explores how Atlanta constructs the experience of being African American men in contemporary period. This research finds that the experience of being African American men is explored through its use of form, scaling of bodies existing in the show, and the way stuckedness is depicted through its main character.First, in its use of form, the show depicts the marginalization of African American men as something visceral, by evoking a sense of uneasiness. Second, the show constructs the mobility and immobility of African American men by relating it to scaling of bodies, in which the ideal mobility of African American men is perceived as having more money, power, and worth, something that according to the society hierarchy is associated with being white man. Third, the show depicts stuckedness that is experienced by two major characters in two ways as something that is not merely pathological, but also as a self govermentality.By examining the workings of this show, this research hopes to bring to light the way fictional works offer a depiction of being African American men that examines the feeling of being marginalized while not limiting them to be a victim with no agency. ABSTRAK Skripsi ini berfokus pada Atlanta, acara televisi yang dibuat oleh Donald Glover. Dengan menggunakan pendekatan campuran antara kontekstual dan tekstual, skripsi ini menganalisis bagaimana Atlanta mengonstruksi pengalaman sebagai laki-laki Afrika-Amerika pada periode kontemporer. Hasil analisis skripsi menunjukkan bahwa pengalaman ini dieksplorasi dengan penggunaan form atau bentuk, berdasarkan scaling of bodies yang ada, dan bagaimana konsep stuckedness atau lsquo;terjebak rsquo; digambarkan dalam karakter utamanya.Pertama, dalam caranya menggunakan form atau bentuk, acara ini menggambarkan marginalisasi atas kaum laki-laki Afrika-Amerika sebagai sesuatu yang dirasakan secara mendalam dengan membangkitkan suasana tidak nyaman. Kedua, acara ini membangun konsep mobilitas dan imobilitas dalam laki-laki Afrika-Amerika dengan mengaikatnnya pada teori scaling of bodies, dimana mobilitas idealnya digambarkan sebagai memiliki lebih banyak uang, kekuatan, dan nilai, dimana dalam masyarakat ini dikaitkan dengan laki-laki berkulit putih. Ketiga, konsep stuckedness/terjebak digambarkan dari dua tokoh utamanya sebagai hal yang tidak selalu negatif, tetapi juga sebagai bentuk self-govermentality.Dengan meneliti acara ini, penelitian ini berharap bisa menjelaskan bagaimana karya fiksi dapat menawarkan penggambaran laki-laki Afrika-Amerika yang dapat menganalisis perasaan termarginalisasi tanpa membatasi mereka sebagai korban tidak berdaya yang tidak memiliki agensi. |