Struktur dan makna nini thowong: studi kasus di Desa Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta = Structur and meaning of nini thowong: case study in Panjangrejo, Village Pundong, Bantul, Yogyakarta
Afina Mahardhikaning Emas;
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi, supervisor; Totok Suhardijanto, examiner; Syahrial, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017)
|
Skrispi ini membahas struktur dan makna tradisi lisan Nini Thowong. Nini Thowong adalah tradisi lisan yang terdapat di Desa Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Tradisi ini berpusat pada permainan boneka menyerupai manusia yang dirasuki roh. Nini Thowong ada sejak tahun 1938, tetapi dalam perkembangannya tradisi ini beberapa kali harus terhenti karena faktor situasi sosial dan bencana alam. Atas dasar itu, penulis ingin melihat lebih lanjut alasan masyarakat memertahankan tradisi yang sudah langka tersebut.Penulis menggunakan metode folklor holistik dan melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data. Sumber data didapat dari hasil wawancara, pengamatan, dan studi literature. Penulis melakukan analisis dengan memaparkan struktur pertunjukan Nini Thowong dan maknanya bagi masyarakat pemilik kebudayaan. Sebagai hasil, keinginan untuk memertahankan warisan nenek moyang adalah alasan utama masyarakat memertahankan Nini Thowong tradisi. This thesis elaborates the structure and meaning of Nini Thowong as an oral tradition. Nini Thowong is an oral tradition that comes from Panjangrejo village, Pundong, Bantul, Yogyakarta. This tradition is centered on human like doll that is possessed by a spirit. Nini Thowong exist since 1938, but on its development this tradition has to be stopped for a while due to social situation and natural disaster. On that basis, the authors want to see further reason of why society maintains this rare tradition.The author uses a holistic folklore method and conducts field research to collect data. Sources of data obtained from interviews, observations, and literature studies. The author conducted an analysis by describing the structure of Nini Thowong performances and their significance for the society of culture owners. As a result, the desire to preserve the inheritance of the ancestors is the main reason why society retains Nini Thowong tradition. |
S67512-Afina Mahardhikaning Emas.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S67512 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 64 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S67512 | 14-19-670260366 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20458281 |