:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Strategi bank x di masa krisis

Budi Harry Santoso; Anas Lutfi, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000)

 Abstrak

Krisis yang terjadi di Indonesia telah memberikan dampak negatif terhadap Perbankan Indonesia. Permulaan krisis pada perbankan dimulai dengan bergejolaknya nilai tukar rupiah dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan.
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika telah menimbulkan kesulitan likuiditas yang besar pada perbankan. Situasi tersebut kemudian diperberat oleh lemahnya kondisi intemal sektor perbankan, terutama sebagai dampak dari lemahnya manajemen, konsentrasi kredit yang berlebihan, moral hazard, terbatas dan kurang transparannya informasi kondisi keuangan bank, serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Kondisi perbankan kemudian menjadi semakin rawan setelah munculnya penarikan simpanan dan pemindahan dana antar bank secara besar-besaran akibat semakin merosotnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan, khususnya sejak adanya kebijaksanaan pemerintah mencabut izin usaha 16 bank pada awal November 1997.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan tidak dapat beroperasi secara normal. Pelanggaran terhadap ketentuan kehati-hatian meningkat, keculmpan likuiditas dan permodalan perbankan menurun dengan drastis, dan ketergantungan perbankan kepada bantuan likuiditas dari Bank Indonesia semakin meningkat. Berbagai perkembangan ini mengakibatkan proses intermediasi oleh perbankan menjadi terganggu, hal ini memberikan dampak yang kurang menguntungkan bagi perekonomian secara keseluruhan.
Untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mempercepat proses penyehatan sistem perbankan, pemerintah menempuh langkah-langkah reformasi di bidang perbankan yang lebih menyeluruh. Reformasi perbankan tersebut merupakan salah satu aspek penting dalam program restrukturisasi dan reformasi ekonomi yang didukung oleh IMF.
Melalui hasil dari due diligence terhadap seluruh bank yang ada di Indonesia, temyata hanya. bank-bank kecil non devisa yang relatif bisa hidup lebih baik dibandingkan dengan bank devisa yang besar.
Untuk melihat dampak dari krisis yang berlangsung pada sektor perbankan, penulis akan melihat dan meneliti mengenai perkembangan perbank:an di masa krisis serta pengaruhnya terhadap kinerja Bank X sebagai salah satu bank non devisa, yang telah berdiri sejak tahun 1993 dan pada saat dilakukan due diligence, masuk dalam kategori A, yaitu bank-bank yang tetap beroperasi tanpa mengikuti rekapitalisasi. Bank-bank ini dinilai telah memenuhi persyaratan modal minimum yang ditetapkan Bank Indonesia dan dapat beroperasi tanpa bantuan modal Pemerintah.
Dampak dari perkembangan perbankan di masa krisis temyata mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja Bank X, dimana pada awalnya adalah Bank dengan kategori A Dengan berlanjutnya krisis tersebut, telah menyebabkan Bank X pada tahun 1999 harus menyetor kembali modalnya untuk masuk kembali dalam kategori A Definisi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah strategi yang dilakukan Bank X dalam menghadapi krisis yang teijadi di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dan ak:ibat yang timbul terhadap kineija Bank X dari perkembangan perbankan di masa krisis dan untuk mengetahui bagaimana strategi Bank X pada saat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia dan hasilnya.
Metodologi Pengumpulan Data yang dipergunakan dalam penyusunan karya akhir ini adalah dengan melalui penelitian lapangan secara langsung di Bank X dan melalui telaah pustaka.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, strategi yang dilakukan Bank X pada saat krisis bisa dikatakan sangat baik dan tepat untuk dilaksanakan dalam menghadapi krisis yang terjadi, namun karena krisis yang terjadi berlangsung cukup lama dan menyentub hampir semua sektor perekonomian Indonesia dan sektor perbankan merupakan yang terkena pengaruh cukup besar, dengan situasi demikian maka basil yang diperoleh tidak dapat maksimal dan cukup memerlukan waktu dalam perbaikannya.
Untuk tetap dapat bersaing dalam perbankan di masa yang akan datang, Bank X, sebaiknya mulai merubah komposisi penerimaan terbesar mereka dari kredit menjadi Fee Base Income dengan segera merubah diri dari Bank Non Devisa menjadi Bank Devisa, dan pemberian kredit yang diberikan oleh Bank X sebaiknya lebih diarahkan kepada sektor retail, dimana terbukti pada saat terjadinya krisis, penunggakan pembayaran bunga dan pinjaman terbesar dilakukan oleh sektor corporate.
Untuk dapat bersaing di masa datang, Bank X sebaiknya meningkatkan permodalannya untuk memperluas bidang usahanya atau melakukan merger dengan bank lain yang mempunyai pengalaman di bidang retail.
Kerangka penulisan karya akhir ini akan dibagi dalam lima (5) bab, yaitu : Pendahuluan, T elaah Pustaka, Bank X, Analisis dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.

 File Digital: 1

Shelf
 T8668-Budi Harry Santoso.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rda content)
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 100 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-299830432 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20462206