Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resource (rdacarrier)
Physical Description xx, 145 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S-Pdf 14-20-656169484 TERSEDIA
No review available for this collection: 20465747
 Abstract
ABSTRAK Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 53 Tahun 2000 Tentang Perpotongan dan/atau Persinggungan antara Jalur Kereta Api dengan Bangunan Lain menyatakan bahwa perlintasan jalur kereta api dengan jalan dibuat dengan prinsip tidak sebidang yang keberadaannya di atas maupun di bawah jalur kereta api. Berdasarkan segi keselamatan dan keamanan, idealnya perlintasan kereta api dibuat tidak sebidang. Tetapi, menghilangkan perlintasan sebidang secara penuh dan menggantinya dengan perlintasan tidak sebidang bukan merupakan kebijakan pemerintah yang baik mengingat banyaknya jumlah perlintasan sebidang di Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis dalam menentukan rekomendasi treatment perlintasan sebidang berdasarkan faktor kecelakaan, faktor konflik arus dan volume lalu lintas, serta kondisi geometris eksisting di perlintasan perihal perlu atau tidaknya upgrading di suatu lokasi perlintasan sebidang. Studi kasus pada penelitian ini antara lain perlintasan sebidang di lokasi Jalan Duri Kosambi yang merupakan perlintasan sebidang pasif dengan data historis kecelakaan sebanyak 5 kali dalam rentang waktu 2013 ndash; 2016 dan Jalan Industri Raya yang memiliki volume dan konflik lalu lintas yang besar pada selama peak hours pagi maupun sore.
ABSTRACT According to Kepmenhub of Republic of Indonesia No. 53 of 2000 Concerns to Intersections and or Interceptions Among Railway and Other Buildings states that crossing between railway and road should be existed in separate crossing form which its existence has to be placed at above or below the railway. Based on safety and security, crossing between railway and road should be made in separate form. However, removing all the railway grade crossing and replacing it to separate railway crossing is not a good government policy as number of railway Indonesia is quite large, especially on Java and Sumatera Island. Therefore, an analysis to assess recommendations for safety treatment is needed based on accident factor, conflict and traffic volume factor, and existing geometric condition at the crossroads regarding whether or not an upgrading at one grade crossing site is required. This study took place at railway grade crossing in Jalan Duri Kosambi which is a passive control grade crossing with 5 historical data accidents in period of 2013 ndash 2016 and Jalan Industri Raya which has large volumes and conflicts during its peak hours morning and afternoon .