Korelasi durasi paparan sinar matahari dengan skor keparahan dermatitis seboroik di Kepala pada pasien di Poliklinik Kulit dan kelamin RSCM = Correlation between duration of sunlight exposure and dermatitis seborrheic severity score in scalp in dermatovenerology clinic RSCM patients
Khaula Latifah Ramadhani Sahidah;
Triana Agustin, supervisor; Triana Agustin, examiner; Luluk Yunaini, examiner
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017)
|
Dermatitis seboroik merupakan kondisi pengelupasan kulit yang disertai inflamasi dan pruritus di area-area seboroik tubuh dengan diiringi rasa gatal. Salah satu faktor yang diyakini dapat mempengaruhi keparahan dermatitis seboroik ialah paparan sinar matahari. Akan tetapi, peranan sinar matahari dalam patogenesis dermatitis seboroik sendiri masih kontroversial. Beberapa penelitian sinar matahari dikatakan dapat membantu perbaikan kondisi dermatitis seboroik, Sedangkan penelitian lain menyebutkan bahwa sinar matahari justru menimbulkan eksaserbasi gejala. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara durasi paparan sinar matahari dengan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala. Pada penelitian ini, didapatkan 87 pasien dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM. Skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dinilai dengan menggunakan Seborrheic Dermatitis Area Severity Index SDASI, sedangkan data durasi paparan sinar matahari didapatkan melalui kuisioner. Rerata durasi paparan sinar matahari dalam medium ialah 120 0-660 menit, sedangkan rerata skor SDASI dalam medium ialah 2,25 0,25-21,00. Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hasil yang bermakna p=0,002 berupa korelasi negatif antara durasi paparan sinar matahari dan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dengan kekuatan korelasi yang lemah r=-0,322.Dermatitis seboroik merupakan kondisi pengelupasan kulit yang disertai inflamasi dan pruritus di area-area seboroik tubuh dengan diiringi rasa gatal. Salah satu faktor yang diyakini dapat mempengaruhi keparahan dermatitis seboroik ialah paparan sinar matahari. Akan tetapi, peranan sinar matahari dalam patogenesis dermatitis seboroik sendiri masih kontroversial. Beberapa penelitian sinar matahari dikatakan dapat membantu perbaikan kondisi dermatitis seboroik, Sedangkan penelitian lain menyebutkan bahwa sinar matahari justru menimbulkan eksaserbasi gejala. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui korelasi antara durasi paparan sinar matahari dengan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala. Pada penelitian ini, didapatkan 87 pasien dermatitis seboroik di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSCM. Skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dinilai dengan menggunakan Seborrheic Dermatitis Area Severity Index SDASI, sedangkan data durasi paparan sinar matahari didapatkan melalui kuisioner. Rerata durasi paparan sinar matahari dalam medium ialah 120 0-660 menit, sedangkan rerata skor SDASI dalam medium ialah 2,25 0,25-21,00 . Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hasil yang bermakna p=0,002 berupa korelasi negatif antara durasi paparan sinar matahari dan skor keparahan dermatitis seboroik di kepala dengan kekuatan korelasi yang lemah r=-0,322. |
S-Khaula Latifah Ramadhani Sahidah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 37 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-20-130230561 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20465787 |