ABSTRAK Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut. ABSTRACT Pasang surut di suatu perairan dapat mempengaruhi komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, kemerataan dan dominansi Bacillariophyceae. Menurut beberapa penelitian, kemungkinan Bacillariophyceae pada saat pasang memiliki struktur komunitas yang tinggi dibandingkan saat surut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian tentang komposisi, kelimpahan, keanekaragaman, keragaman dan dominansi Bacillariophyceae saat pasang dan surut menggunakan metode sub sampel. Sampel Bacillariophyceae diambil pada saat pasang dan surut di Muara Sungai Cibanten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bacillariophyceae yang ditemukan terdiri dari 11 marga yaitu Bacteriastrum, Chaetoceros, Coscinodiscus, Ditylum, Navicula, Nitszchia, Odontella, Pleurosigma, Rhizosolenia, Skeletonema dan Thalassiothrix. Secara keseluruhan, nilai kelimpahan tertinggi dari setiap marga terdapat pada saat pasang. Kesuburan perairan tersebut tergolong sedang dengan kestabilan marga Bacillariophyceae saat pasang lebih baik dibandingkan saat surut. |