Evaluasi klinis dan radiografis impaksi makanan pada gigi posterior serta hubungannya terhadap jaringan periodontal studi retrospektif di RSKGM FKG UI periode 2015-2016 = Clinical and radiograph evaluation of food impaction in posterior teeth and its relationship with periodontal tissues a retrospective study in RSKGM FKG UI 2015 2016
Dhia Safira;
Sri Lelyati C. Masulili, supervisor; Hari Sunarto, supervisor; Yuniarti Soeroso, examiner; Natalina, examiner
([Publisher not identified]
, 2017)
|
"ABSTRAK "Latar Belakang: Impaksi makanan merupakan salah satu faktor lokal penyebab penyakit periodontal. Belum ada penelitian mengenai evaluasi impaksi makanan di Indonesia. Tujuan: Memperoleh evaluasi klinis dan radiografis impaksi makanan gigi posterior serta hubungannya dengan jaringan periodontal. Metode: Studi retrospektif menggunakan data sekunder dengan pendekatan potong lintang dari rekam medik RSKGM FKG UI periode 2015-2016. Hasil: Didapatkan 53 subjek yang mengalami impaksi makanan di regio posterior dengan jumlah 124 kasus. Impaksi makanan lebih sering terjadi pada laki-laki, kelompok usia yang lebih tua, di ruang interdental antara molar-1 dan molar-2 maksila maupun mandibula. Kesimpulan: Impaksi makanan paling sering terjadi akibat hilangnya kontak proksimal pada gigi 47, dengan kedalaman poket absolut dan kehilangan perlekatan sebesar 4-6 mm. Kerusakan tulang paling sering mencapai 1/3 servikal akar dengan pola vertikal, disertai dengan pelebaran ruang periodontal dan kerusakan lamina dura." ""ABSTRACT "Background Food impaction is one of the local factors contributing in periodontal diseases. There has been no research on the evaluation of food impaction in Indonesia. Objective Get the clinical and radiograph evaluation of food impaction in posterior teeth and its relationship with periodontal tissues. Method A cross sectional study using medical records in RSKGM FKG UI 2015 2016. Result There were 53 subjects that had food impaction in posterior teeth with total 124 cases. Food impaction is found more frequently in male subjects, elderly, and in interdental spaces between first and second molars in both maxilla and mandible. Conclusion The most common etiology is the loss of proximal contact in 47, with 4 6 mm periodontal pocket depth and attachment loss. Bone destruction vertically reaches 1 3 of tooth cervix. |
S-Dhia Safira.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 35 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI. Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-20-312675646 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20466439 |