Orang Tionghoa memiliki peran penting dalam bidang perdagangan di Nusantara, termasuk dalam perdagangan opium. Opium menjadi salah satu komoditas perdagangan yang penting bagi pemerintah Hindia-Belanda. Skripsi ini membahas reaksi pedagang Tionghoa terhadap perubahan sistem perdagangan opium dari sistem pacht sewa menjadi sistem regie wilayah di Jawa pada era kolonial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor kausatif dari perubahan sistem dan reaksi pedagang Tionghoa sebagai akibat dari pelaksanaan kebijakan pemerintah tersebut dan perkembangan-perkembangan lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini antara lain menunjukkan bahwa, pergantian sistem perdagangan tersebut telah mengurangi peran orang Tionghoa dalam perdagangan opium, sehingga menyebabkan munculnya berbagai reaksi dari kalangan pedagang Tionghoa, di antaranya adalah munculnya penyelundupan dan perdagangan gelap. The Tionghoa have an important role in trade sector in Nusantara Indonesian archipelago , include in opium trade. Opium becomes one of the essentials trade commodities for the Dutch East Indies government. This undergradute thesis discusses the reactions of Tionghoa traders in Java towards the changes of opium trading system from pacht to regie in the colonial era. The purpose of this research is to identify the cause of the changes as well as the reaction of the Tionghoa traders toward its impact. The research uses historical method, which are heuristics, critics, interpretation, and historiography. One of the results shows that the opium trading system changes has diminished the role of Tionghoa traders in opium trade. Which resulted in the growth of several illegal economic activities, such as opium smuggling and the black market. |