:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Penetapan kewenangan orang tua terlama hidup dalam melakukan tindakan hukum pengalihan harta kekayaan anak dibawah umur : studi penetapan nomor 964/PDT.P/2013/PN.CBN. dan penetapan nomor 140/PDT.P/2014/PN.CBI. = Determination of the oldest parent's authority to sell under age children's property : study of determination number 964/PDT.P/2013/PN.CBN. and determination number 140/PDT.P/2014/PN.CBI.

Zhara Syahidatia; Rosa Agustina, supervisor; Akhmad Budi Cahyono, examiner; Daly Erni, examiner (Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017)

 Abstrak

Penelitian ini berlatar belakang putusnya perkawinan yang disebabkan oleh kematian salah satu pihak dari pasangan suami-istri yang mempunyai anak dari hasil perkawinan antara keduanya, anak tersebut menjadi ahli waris pengganti bapak/ibunya yang meninggal atas harta warisan dari kakeknya. Syarat anak tersebut menjadi ahli waris pengganti adalah bapak/ibu dari anak tersebut telah meninggal terlebih dahulu dari orangtuanya, sehinga dengan alasan kematian bapak/ibunya tersebut anak kemudian bertindak sebagai ahli waris pengganti. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan yuridis normatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penetapan Nomor 964/Pdt.P/2013/Pn.Cbn. dan Penetapan Nomor 140/Pdt.P/2014/Pn.Cbi. Penelitian ini membahas sinkronisasi hukum dan harmonisasi hukum antara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam dan KUH Perdata, khususnya pengaturan mengenai kekuasaan orang tua terlama hidup. Sifat penelitian ini yaitu deskriptif analitis.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil bahwa kewenangan orang tua terlama hidup melakukan tindakan penjualan harta kekayaan anak dibawah umur menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dilakukan demi kepentingan anak. Sedangkan KUH Perdata menambahkan 2 dua syarat lain, yakni adanya izin dari pengadilan dan dilakukan dengan cara lelang umum. Sehingga ketentuan KUH Perdata tersebut seharusnya diakomodir oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dengan menambahkan ketentuan tersebut didalam Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan itu sendiri. Seharusnya hakim dengan tegas menentukan bahwa orang tua terlama hidup bertindak untuk dan atas nama anak dibawah umur sebagai ahli waris pengganti dari ayah/ibu yang telah meninggal terlebih dahulu atas harta warisan dari kakek/nenek dari ayah/ibunya. Hal tersebut didasarkan perintah Undang-Undang Perkawinan yang menentukan bahwa orang tua terlama hidup dapat bertindak untuk dan atas nama anak dibawah umur untuk tindakan hukum tertentu.

The background of this research is dissolution of marriage caused by one of spouses passed away which they already had a child the child became heir replacement of his passed away father mother on the estate of his grandfather grandmother. The judicial normative approach method has been used in this research. The requirement of the child becomes a successor heir which is the father mother of the child has died before the grandfather grandmother, thus by thereason of the father mother 39 s death then the child acts as a successor heir. The data which have been used in this research are Determination Number 964 Pdt.P 2013 Pn.Cbn. and Determination Number 140 Pdt.P 2014 Pn.Cbi. The research discussed about law synchronization and law harmonization between Law Number 1 Year 1974 about Marriage, Islamic Law Compilation and Civil Code, in particular regulation about parent's authority. The research's character is descriptive analytic.
Based on analysis the result has been obtained which oldest parent's authority to sell the under age child's wealth based on Law Number 1 Year 1974 about Marriage and Islamic Law Compilation. The authority could be done for the sake of the child. Meanwhile Civil Code added 2 two others requirement, there are permission from the court and could be done by public auction. The Civil Code requirements should be accommodated by Law Number 1 Year 1974 about Marriage. The judge should strictly determines that the longest living parent acts for and on behalf of the minor as a successor heir to the father mother who has died before grandfather grandmother as the parents of one of them who died afterwards. The judge's determination should base on Law of Marriage which determines longest living parent can act for and on behalf of a minor to a particular legal action.

 File Digital: 1

Shelf
 T49172-Zhara Syahidatia .pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T49172
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 92 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T49172 15-19-148723657 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20466925