Deskripsi Lengkap

Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : xiv, 81 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-19-301986336 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20467063
 Abstrak
Riset ini bertujuan untuk menganalisis profil kemungkinan gagal bayar perusahaan-perusahaan publik di sektor non-keuangan di kawasan Asia ndash; Pasifik yang diwakili oleh sepuluh negara: ASEAN-5 Indonesia, Thailand, Philippines, Singapore, Malaysia , China, Hong kong, Japan, Australia, USA. Metode struktural Merton digunakan untuk memperkirakan kemungkinan gagal bayar pada setiap perusahaan di setiap negara yang termasuk dalam penelitian. Sumber data utama adalah laporan keuangan perusahaan dan harga ekuitas di pasar. Angka kemungkinan gagal bayar dari semua perusahaan kemudian dikelompokkan ke dalam tingkatan ekonomi negara. Secara umum, ditemukan bahwa kelompok negara maju memiliki kemungkinan gagal bayar yang lebih rendah, volatilitas aset yang lebih rendah dan rasio liabilitas terhadap aset yang lebih tinggi dibandingkan negara berkembang. ...... The purpose of this research is to analyze probability of default profiles of non financial public companies in the Asia ndash Pacific region, which is represented by ten countries ASEAN 5 Indonesia, Thailand, Philippines, Singapore, Malaysia , China, Hong kong, Japan, Australia, and USA. Merton structural approach is employed to estimate the probability of default of each company in each country under investigation. The main sources of data are financial reports and equity market price. The probability of default of all companies are then grouped into country group level. In general, it is found that developed countries have a lower probability of default, a lower asset volatility, and a higher liability to asset ratio compared to developing countries.