ABSTRAKPuasa Ramadhan merupakan ibadah yang wajib dijalankan umat muslim termasukpasien Diabetes Mellitus (DM) tipe-2. Perubahan pola makan saat puasa menyebabkanperlu dilakukan penyesuaian pemakaian obat agar pasien dapat berpuasa dengan aman.Penelitian ini melihat hubungan penyesuaian obat berdasarkan International DiabetesFederation - Diabetes and Ramadhan International Alliance (IDF-DAR) dengan nilaiHbA1c pasien DM tipe-2 setelah puasa Ramadhan di RSUD Pasar Rebo Jakarta.Penelitian dilakukan di poli penyakit dalam dan poli endokrin RSUD Pasar ReboJakarta dengan desain studi cross sectional melibatkan 80 pasien DM tipe-2 yangpuasa. Penelitian bertujuan melihat penggunaan obat DM selama puasa, menilaihubungan penyesuaian obat berdasarkan IDF-DAR dan faktor perancu terhadap nilaiHbA1c pasien setelah puasa. Pengumpulan data dari hasil wawancara dan rekam medisyang dilakukan pada bulan Juli sampai November 2016 dan dianalisis dengan uji ChiSquare. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasien DM Tipe-2 yang menjalani puasaRamadhan persentase terbesar patuh menggunakan obat 62,5%, menggunakan obat oralsebesar 60% yaitu golongan obat biguanid + sulfonilurea 27,5% dan sesuai denganrekomendasi IDF-DAR sebesar 56,2 %. Rerata nilai HbA1c sebelum penyesuaian obatadalah 8,75 ± 1,90, menurun menjadi 8,63 ± 1,82 setelah penyesuaian obat, namunpenurunan tersebut secara statistik tidak bermakna (p 0,082). Terdapat perbedaanbermakna antara nilai HbA1c pasien DM yang menggunakan obat sesuai denganrekomendasi IDF-DAR dibandingkan yang tidak sesuai dengan IDF-DAR dengan nilaip 0,030 (p<0,05). Ketidaksesuaian penggunaan obat berdasarkan IDF-DAR 3,222 kalilebih besar menyebabkan nilai HbA1c tidak terkontrol dibandingkan kesesuaianpenggunaan obat berdasarkan IDF-DAR. Jenis obat merupakan variabel yangberpengaruh secara bermakna terhadap nilai HbA1c (p 0,050). Obat insulin-kombinasiinsulin 3,754 kali lebih besar menyebabkan nilai HbA1c tidak terkontrol dibandingkanobat hipoglikemik oral setelah dikontrol variabel kesesuaian penggunaan obatberdasarkan IDF-DAR. ABSTRACT Fasting Ramadan is a mandatory worship of Muslims including patients type-2 DiabetesMellitus (DM). Dietary changes during fasting cause a drug adjustment is needed sothat DM patients can fast safely. This study looked at the correlation of drug adjustmentbased on International Diabetes Federation - Diabetes and Ramadhan InternationalAlliance (IDF-DAR) and HbA1c value of type 2 DM patient after Ramadan fasting atRSUD Pasar Rebo Jakarta. The study was conducted in outpatient clinic of Pasar ReboHospital Jakarta with cross-sectional study design involving 80 patients with fastingtype 2 diabetes. The study aimed to see the use of DM drugs during fasting, assessed therelation of drug adjustment based on IDF-DAR and confounding factors and the HbA1cvalues of patients after fasting. Data collection from interview and medical recordconducted in July until November 2016 and analyzed by Chi-Square test. The resultsshowed that the patients with Type-2 DM who execute Ramadan fasting, the largestpercentage of medication adherence 62.5% , using oral medication by 60% of thebiguanide + sulfonylurea 27.5% and 56,2% drug adjustment according to IDF-DARrecommendations. The mean HbA1c value before the drug adjustment was 8.75 ± 1.90and after adjustment 8.63 ± 1.82 but the reduction was not statistically significant (p0.082). There was a significant difference in HbA1c value of DM patients afterobtaining drug use adjustment based on IDF-DAR compared with IDF-DARincompatible with p value 0,030 (p <0,05). Discrepancy of drug use based on IDF-DAR3,222 times greater causes uncontrolled HbA1c compared with drug use according toIDF-DAR. The drug type is the main statistically significant variable that gives effect toHbA1c value (p 0,050). Insulin-combination insulin drugs are 3,754 times largercausing the HbA1c value to be uncontrolled than oral medication after controlled by thesuitability of drug use based on IDF-DAR variable. |