Penggunaan global master repurchase agreement (GMRA) dalam transaksi repurchase agreement (REPO) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 09/P.OJK.04/2015 tentang pedoman transaksi repurchase agreement bagi lembaga jasa keuangan = Global master repurchase agreement (GMRA) application as a basis for the implementation of repurchase agreement (REPO) transactions as stipulated in the regulation of financial services authority number 09/P.OJK.04/2015
Adani Shabrina Ghassani;
Arman Nefi, supervisor; Daly Erni, examiner; Abdul Salam, examiner
([Publisher not identified]
, 2018)
|
ABSTRAK Transaksi repo di Indonesia yang selama ini mekanisme dan perjanjiannya belumterstandarisasi, melatarbelakangi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untukmeluncurkan Global Master Repurchase Agreement (GMRA) Indonesia yangmenjadi landasan pelaksanaan transaksi repo di pasar modal sebagaimana diaturdalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9/POJK.04/2015 tentang PedomanTransaksi Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan. GMRAIndonesia merupakan standarisasi perjanjian transaksi repo yang mengadopsistandar perjanjian GMRA yang diterbitkan oleh International Capital MarketAssociation (ICMA) dengan klausul yang disesuaikan dengan kondisi hukum danpelaku pasar di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarikuntuk mengadakan penelitian, yaitu bagaimana perbedaan implementasipenggunaan GMRA dalam transaksi repo di Indonesia dengan negara lain.Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan secarayuridis normatif. Tahap penelitian terdiri atas penelitian kepustakaan danpenelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumendan wawancara. Analisis data menggunakan metode analisis normatif kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa GMRA dijadikan acuaninternasional dalam melakukan transaksi repo di berbagai negara, seperti AmerikaSerikat dan Singapore yang sudah terlebih dahulu menggunakan GMRA dalamtransaksi repo untuk meningkatkan pendalaman pasar keuangannya. Tesis ini jugamembahas ketentuan dalam GMRA Indonesia yang diharapkan dapat mencegahsengketa apabila terjadi peristiwa kegagalan (default) dikemudian hari gunamelindungi semua pihak terlibat termasuk investor agar tidak mengalamikerugian. GMRA juga dapat mendorong perusahaan untuk melakukan PenawaranPerdana saham (Initial Public Offering/IPO), dimana dalam pelaksanaannya tidaklepas dari fungsi Notaris sebagai salah satu profesi penunjang pasar modal. ABSTRACT Within the practice in Indonesia, its mechanism and agreement have not beenstandardized, a circumstance which brings about the Financial Services Authorityor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) to launch the Indonesia's Global MasterRepurchase Agreement (GMRA) called GMRA Indonesia as a basis for theimplementation of repo transactions in the capital market as stipulated inPeraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 9 / POJK.04 / 2015 on Guidelines forRepurchase Agreement Transactions for Financial Services Institutions (PedomanTransaksi Repurchase Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan). GMRAIndonesia is a standardized Repo Transaction Agreement that adopts the GMRAstandard agreement issued by the International Capital Market Association(ICMA) with clauses tailored to the legal and market conditions in Indonesia. Theresearch is descriptive analytical with normative juridical approach. Theresearch phase consists of literature and field research. Data collection tehniqueswere conducted by document studies and interviews. Analytics are done usingnormative qualitative analysis method. Based on the results of the research,GMRA is used as an international reference in conducting Repo transactions onvarious countries, such as the United States and Singapore which have alreadybeen long utilizing GMRA in Repo transactions for its financial markets. Thisthesis also discusses the provisions in GMRA Indonesia which are expected toprevent disputes in case of default event in the future to protect all partiesinvolved including investors from the risk of loss. GMRA could also encouragecompanies to conduct Initial Public Offering (IPO), which in its implementation isnot possible without the function of Notary as one of the professions supportingthe capital market. |
![]()
|
No. Panggil : | T49262 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 97 pages ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T49262 | 15-18-065890196 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20467636 |