Perbedaan “Dietary Inflammatory Index” pada Remaja Gemuk-Obese dan Normal = The Differences of Dietary Inflammatory Index (DII) between Overweight-Obese and Normal Adolescence
Karera Aryatika;
Fiastuti Witjaksono, supervisor; Helda Khusun, supervisor; Luh Ade Wiradnyani, supervisor; Dian Novita Chandra, examiner; Hera Nurlita, examiner
([Publisher not identified]
, 2018)
|
ABSTRAK Di Indonesia, prevalensi kelebihan berat badan pada remaja umur 16-18 tahun meningkat dari 1.4 persen 2010 menjadi 7.3 persen 2013 . Obese pada tubuh memicu timbulnya ldquo;chronic low grade inflammation rdquo; dalam jangka waktu yang lama. Diet merupakan faktor penting yang mengatur kondisi inflamasi dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat inflamasi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi oleh remaja dan hubungannya dengan status gizi mereka di kabupaten Trenggalek. Studi perbandingan potong lintang dengan subjek remaja terdiri dari 152 kelebihan gizi dan 151 normal dilaksanakan di kabupaten Trenggalek. Variabel bebas dari inflamasi pada makanan diukur menggunakan ldquo;dietary inflammatory index rdquo;. Status gizi remaja dikategorikan menggunakan CDC BMI/U . Data dianalisis dengan ldquo;chi square rdquo; menggunakan SPSS versi 20. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada parameter inflamasi makanan dan status gizi pada remaja p>0.05 . Namun, remaja yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pro inflamasi memiliki resiko mengalami kelebihan berat badan 1.16 kali dibandingkan dengan remaja yang mengkonsumsi anti inflamasi adjusted OR 1.16, 95 CI=0.718-1.881 . Makanan yang bersifat pro inflamasi berkaitan remaja dengan gemuk dan obese. Sebaliknya, makanan yang bersifat pro inflamasi berkaitan dengan remaja normal. ABSTRACT In Indonesia, prevalence of overnutrition among adolescence aged 16 18 years increase from 1,4 percent 2010 to 7.3 percent in 2013. The state of obesity in the body lead to have chronic low grade inflammation in the long term condition. Diet has been known as an important regulatory factor on inflammatory condition.This study was conducted to capture inflammation contain on foods which consumed by adolescence and observe its association with their nutritional status. A comparative cross sectional study with 152 overnutrition and 151 non overnutrition adolescence in Trenggalek District was involved. Independent variable of food rsquo s inflammation was measured using Dietary Inflammatory Index. Nutritional status of adolescence was categorized using CDC BMI for Age percentils . Data were analyzed with Chi Square using SPSS version 20. There was not significantly difference of food rsquo s inflammatory parameter and nutritional status of adolescence p 0.05 . However, adolescence who consumed highest pro inflammatory foods, had risk to suffer overnutrition 1.16 times compare to adolescence who consumed more anti inflammatory foods adjusted OR 1.16, 95 CI 0.718 1.881 . A pro inflammatory diet the higher dietary inflammatory index score was significantly associated with overweight and obese adolescence. Inversely, anti inflammatory diet the lower dietary inflammatory index score was associated with normal adolescence. |
T-Karera Aryatika.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 100 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-106406080 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20467644 |